RADARTASIK.ID – Rencana pertukaran striker antara AC Milan dan AS Roma menjadi salah satu isu panas jelang penutupan bursa transfer.
Namun pada akhirnya, barter Artem Dovbyk dengan Santiago Gimenez resmi gagal terwujud.
Sejumlah faktor, mulai dari keraguan pemain hingga perbedaan skema transfer, membuat kesepakatan itu kandas di tengah jalan.
Baca Juga:Intip Kekuatan Juventus Usai Rekrut 4 Bintang dari Bursa Transfer: Kuat di Depan, Kurang Bek SayapKaus Christian Vieri Buat Manuel Akanji Pilih Inter dan Tolak AC Milan
AS Roma sejak awal tidak menutup diri terhadap kemungkinan melepas Dovbyk, terlebih sang striker Ukraina tampil kurang meyakinkan di pramusim.
Pelatih Gian Piero Gasperini bahkan disebut tidak akan menghalangi kepergian sang penyerang, namun, niat Roma itu terbentur pada detail negosiasi yang rumit dengan Milan.
Salah satu kendala utama datang dari pihak Gimenez. Striker asal Meksiko itu awalnya ragu untuk meninggalkan Milan.
Ia masih melihat peluang untuk mendapatkan menit bermain di San Siro, meski persaingan di lini depan cukup ketat. Keraguan ini membuat proses pertukaran berjalan lamban sejak awal.
Masalah berikutnya adalah format transfer. Roma bersikeras hanya ingin menerima Gimenez jika kesepakatan bersifat permanen.
Sebaliknya, Milan mendorong agar transaksi dilakukan dalam bentuk pinjaman, dengan opsi pemain kembali ke Rossoneri di akhir musim.
Roma keberatan dengan model itu, karena khawatir kasus ini hanya akan mengulang pengalaman buruk pertukaran Saelemaekers–Abraham tahun lalu, di mana keuntungan lebih banyak mengalir ke Milan.
Baca Juga:Allegri Punya 4 Striker, Striker Baru AC Milan Seharga Rp812 Miliar Terancam Duduk Manis di Bangku CadanganAlasan Gasperini Tak Puas dengan Transfer AS Roma: Cuma Punya Satu Pemain Sayap Berkaki Kanan
Selain itu, Roma menilai jika Gimenez bermain di bawah arahan Gasperini, performanya berpotensi melejit.
Gaya bermain Gasperini yang menyerang dan vertikal terbukti mampu memaksimalkan striker—lihat saja bagaimana Retegui bersinar musim lalu.
Dengan kata lain, Roma justru merasa berisiko hanya menjadi “tempat pemoles” pemain Milan yang kemudian kembali dengan nilai pasar lebih tinggi.
Kendala semakin berat ketika Milan akhirnya menyetujui opsi transfer permanen, tetapi dengan banderol harga yang disebut-sebut jauh di atas nilai pasar Gimenez.
Tawaran tersebut dianggap tidak realistis oleh manajemen Giallorossi, sehingga kesepakatan pun menemui jalan buntu.
Kini, Gasperini harus kembali fokus menghidupkan permainan Dovbyk. Meski sempat diragukan, penyerang Ukraina itu tetap dipandang punya potensi besar.