Dengan begitu, TOF tahun ini diharapkan mampu menjadi ruang silaturahmi warga, sekaligus penguat optimisme bersama menghadapi situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Pesannya sederhana: mari kita rayakan hari jadi Kota Tasikmalaya dengan penuh sukacita, tapi juga tetap bijak. Kami berupaya untuk mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga agar momentum ini tidak menjadi beban, melainkan berkah untuk kita semua,” tutur mantan Kepala Diskominfo tersebut.
Perbandingan dengan Tahun Lalu
Perayaan HUT Kota Tasikmalaya tahun ini akan menjadi yang pertama bagi Viman sebagai wali kota. Tahun sebelumnya, pesta perayaan dikemas meriah namun tetap hemat anggaran, karena banyak kegiatan ditopang sponsorship.
Baca Juga:Antisipasi Situasi Keamanan, Sekolah Madrasah Belajar Daring Selama 2 HariFix! Empat Anggota DPR RI Ini Dicopot Mulai Hari Ini: Uya Kuya, Nafa Urbach, Eko Patrio dan Ahmad Sahroni
Meski begitu, setiap kecamatan tetap menggelar acara dengan anggaran berkisar Rp5 juta, di bawah koordinasi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Ditambah Pemerintah Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan media arus utama untuk helatan seperti karnaval, mengundang berbagai artis tanah air untuk menghibur warga dalam beberapa hari.
Namun, efisiensi kala itu bukan semata-mata kesadaran penghematan, melainkan karena dana pemerintah kota difokuskan untuk Pilkada 2024. Selain itu, format kegiatan juga dibuat agar tidak disusupi agenda politik praktis.
Kini, dengan instruksi terbaru Mendagri, arah kebijakan diubah lebih tegas. Tidak hanya soal penghematan anggaran, tetapi juga demi menjaga sensitivitas publik di tengah situasi sosial-ekonomi yang dinamis.
“Ini momentum bagi pemerintah daerah untuk menegaskan orientasi pada kepentingan rakyat. HUT bukan sekadar pesta, melainkan ruang memperkuat kebersamaan dan menghadirkan manfaat nyata,” tutup Viman. (ays/igi)