KKN Kelompok 32 UBK Gelar Seminar Hipertensi dan Demonstrasi Pembuatan Teh Daun Salam 

MAHASISWA
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 UBK PSDKU Tasikmalaya foto bersama usai memberikan edukasi  Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi di GOR Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, 21 Agustus 2025.
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, khususnya dalam mencegah dan mengelola hipertensi, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 Universitas Bhakti Kencana (UBK) mengadakan seminar kesehatan bertajuk “Pencegahan dan Pengandalian hipertensi dengan Rebusan Teh Daun Salam” di Gor Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan demonstrasi pembuatan teh daun salam sebagai alternatif alami untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 21 Agustus 2025 ini dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai RW di Kelurahan Sukajaya. Seminar dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka langsung oleh Lurah Sukajaya, Dayat SIP yang mengapresiasi inisiatif KKN Kelompok 32 dalam menyelenggarakan kegiatan edukatif yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Baca Juga:KKN 34 UBK Tasikmalaya Mendorong Inovasi Desa dan Generasi SehatUBK Tasikmalaya Beri Edukasi Pencegahan Stunting Melalui Responsive Feeding 

Dalam paparannya, tim KKN yang dibimbing oleh dosen pendamping lapangan dari Universitas Bhakti Kencana, menyampaikan materi mengenai penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa hipertensi tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia, namun juga dapat menyerang usia produktif jika tidak menjaga pola hidup sehat.

Salah satu kegiatan yang menarik perhatian peserta adalah demonstrasi pembuatan teh daun salam, yang dikenal memiliki manfaat dalam membantu menurunkan tekanan darah. Tim KKN menjelaskan cara memilih daun salam yang baik, teknik pengolahan yang tepat, serta aturan konsumsi agar hasilnya optimal.

“Teh daun salam ini bukan obat utama, tetapi bisa menjadi pelengkap gaya hidup sehat bagi penderita hipertensi. Yang penting adalah konsistensi dan tetap mengikuti anjuran medis,” ujar Astrid Mutiarani, salah satu anggota KKN Kelompok 32.

Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mencicipi langsung teh daun salam yang telah diseduh, serta membawa pulang brosur berisi informasi seputar hipertensi dan teh daun salam yang telah dibuat oleh tim KKN Kelompok 32.

Dengan semangat pengabdian kepada masyarakat, KKN Kelompok 32 berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Sukajaya, serta mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya pencegahan penyakit sejak dini. (Lisna Wati)

0 Komentar