Ia menekankan, kendaraan taktis yang dirancang tahan peluru dan api seharusnya cukup aman dari serangan massa.
Seharusnya, kendaraan tersebut bisa bertahan atau mengambil langkah mundur tanpa harus melaju kencang dan menggilas korban.
Lebih jauh, ia juga menyinggung adanya dugaan konspirasi yang menciptakan kondisi tertentu pada malam itu.
Baca Juga:11 Bintang Top Siap Hengkang Gratis 2026, Bursa Transfer Bisa Kocar-kacirSiap Rugi, Chelsea Ingin Segera Depak Raheem Sterling, Tak Dibutuhkan Enzo Maresca
Dari rekaman video yang beredar, terlihat kendaraan rantis melaju dengan kecepatan tinggi di tengah kerumunan, sesuatu yang dinilai tidak lazim.
”Itu juga pertanyaan kenapa rantisnya harus ngebut?” ungkap Virdian di kanal YouTube dr. Richard Lee seperti dikutip Disway.
Virdian bahkan menyebut adanya kemungkinan Affan sengaja didorong seseorang hingga terjatuh sebelum akhirnya terlindas.
Ia mengungkapkan, beredar isu adanya skenario yang mengharuskan jatuhnya korban jiwa pada malam tersebut.
Dugaan itu disebut berkaitan dengan upaya mengalihkan fokus massa dari gedung DPR ke Mako Brimob Kwitang.
Sebagai aktivis, Virdian menegaskan, persoalan ini tidak semata-mata tentang Affan dijadikan tumbal, melainkan tentang adanya pembiaran terhadap kekerasan aparat.
Ia juga menyarankan agar gerakan sipil lebih bijak dalam menentukan langkah aksi ke depan.
Baca Juga:Bursa Transfer Musim Panas: Liga Top Eropa Tutup, Negara Mana yang Masih Terbuka?Trabas Merdeka 22: Ribuan Bikers Uji Nyali di Jalur Ekstrem Kuningan
Dalam situasi yang semakin tidak kondusif, menurutnya, menarik mundur massa bukanlah bentuk pengecut, melainkan cara untuk menghindari jebakan yang lebih besar. (*)
Sumber: Disway