Difitnah sebagai Pelacur, Wanita di Garut Melakukan Pengeroyokan, Ini Motifnya

Wanita di Garut Melakukan Pengeroyokan
Penyidik Satuan Reskrim Polres Garut memintai keterangan para tersangka kasus dugaan penganiayaan pada Rabu, 3 September 2025. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Sebuah aksi pengeroyokan yang menghebohkan masyarakat Garut dan viral di media sosial akhirnya berhasil diungkap oleh Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Garut.

Keempat pelaku yang terlibat dalam kasus ini sudah ditangkap dan kini menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengungkapkan, insiden ini bermula pada 30 Agustus 2025, ketika pihaknya menerima laporan terkait tindak kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di tempat umum.

Baca Juga:Dampak Penataan Jalan Ahmad Yani Garut: Juru Parkir Nganggur, Minta Solusi dari PemdaBencana Hidrometeorologi Hantui Garut, Status Siaga Darurat Terus Berlanjut? Semua Tergantung BMKG!

Kejadian pengeroyokan di Garut tersebut, yang terekam dalam sebuah video dan tersebar luas di media sosial, membuat banyak pihak terkejut.

”Nah, berkat dari laporan tersebut kita melakukan serangkaian penyelidikan dan akhirnya kita mendapatkan titik terang dan kemudian kita melakukan penangkapan,” ucap AKP Joko Prihatin, Rabu, 3 September 2025.

Aksi kekerasan tersebut diduga berakar dari perasaan tidak terima tersangka SAS (19) yang difitnah sebagai pelacur oleh korban, SA (20).

Tersangka merasa tersinggung dan marah atas tuduhan tersebut, yang kemudian memicu aksi kekerasan terhadap korban.

Kejadian bermula ketika korban SA sedang berada di Taman Asin, kawasan Pasar Guntur Ciawitali.

Tanpa diduga, SAS mendekati korban dan langsung melakukan serangan fisik.

SAS menjambak rambut korban, menampar, dan memukul wajah SA.

Namun, kekerasan ini belum cukup bagi SAS yang kemudian memanggil teman-temannya untuk ikut serta dalam aksi tersebut.

Tersangka YA (23), yang merupakan kakak SAS asal Kecamatan Tarogong Kidul; N (54) dan SP (19) asal Kecamatan Karangpawitan, segera datang dan bergabung dalam pengeroyokan terhadap korban.

Baca Juga:Warga Garut Tak Merasakan Peran dan Kinerja Anggota DPR RI Dapil XI, Sebut Tak Ada Legislator Asli GarutAliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Garut Desak Sanksi Politisi yang Sakiti Hati Rakyat

Aksi kekerasan semakin brutal ketika SAS, yang masih merasa belum puas, mengambil gunting dan menggunduli kepala korban.

Keempat pelaku melakukan tindakan tersebut meskipun mereka dan korban sebelumnya saling mengenal.

Aksi empat wanita di Garut melakukan pengeroyokan ini sempat menjadi sorotan publik setelah videonya tersebar luas di media sosial.

Tidak hanya kekerasan fisik yang diderita oleh korban, tindakan tersebut juga memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi SA.

Beruntung, pihak kepolisian segera bergerak cepat untuk mengungkap kasus pengeroyokan yang dilakukan empat wanita di Garut ini.

0 Komentar