Menurut Hendra, aksi tersebut tidak bersifat spontan melainkan sudah dirancang untuk memancing aparat.
Ia bahkan menuding adanya provokasi yang dilakukan dari dalam area kampus Unisba melalui pelemparan bom molotov ke arah kendaraan patroli, baik roda dua, roda empat, maupun mobil rantis.
Hendra menjelaskan bahwa aparat kemudian melepaskan gas air mata ke arah jalan raya, dan gas tersebut terbawa angin hingga ke area parkiran Unisba.
Baca Juga:Bek Persib Asal Italia Ini Kagumi Legenda AC Milan, Kapten Timnas Italia dan Kiper JuventusTinggalkan Skuad Persib, Beckham Putra Terbang ke Surabaya Bersama Thom Haye dan Marc Klok
Dalam pandangannya, kelompok anarko sengaja mencari momentum untuk menimbulkan kesan adanya benturan langsung antara mahasiswa dengan aparat.
“Tim kemudian menembakkan gas air mata ke jalan raya. Gas itu terbawa angin hingga ke parkiran Unisba. Jadi, provokator anarko memang mencari momen untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas,” ujarnya.
Setelah massa berhasil dibubarkan dengan tembakan gas air mata, aparat disebut kembali melanjutkan patroli.
Hendra juga menegaskan bahwa tuduhan yang beredar di media sosial mengenai aparat masuk ke area kampus, membawa senjata, peluru karet, hingga menembakkan gas air mata secara langsung ke dalam kampus, dianggapnya sebagai informasi yang tidak benar.
“Tetapi mereka membuat framing di media sosial dan di akun-akun mereka, bahwa petugas masuk kampus dan membawa senjata, peluru karet, dan menembakan gas air mata yang semua itu adalah hoax,” ucapnya.
“Karena kenyataannya di lapangan, tidak ada satupun petugas yang masuk ke area kampus dan tidak ada satupun petugas yang membawa senjata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jarak antara aparat dengan pagar kampus Unisba sekitar 200 meter, sehingga menurutnya tidak mungkin tembakan diarahkan langsung ke area dalam.
Baca Juga:Kokoh di Puncak, Persija Jakarta Ternyata Masih Menyisakan Celah yang Diungkap Sang Pelatih Mauricio SouzaJelang Laga Persib vs Persebaya, Bojan Hodak Membagi 2 Skuad Persib Bandung untuk Tujuan Ini
Aparat, kata dia, hanya menembakkan gas air mata ke jalan raya tempat kelompok berbaju hitam berkumpul sambil membakar ban.
“Semua tembakan gas diarahkan ke jalan raya, di mana kelompok berbaju hitam berkumpul sambil membakar ban,” kata Hendra.