Unisba Tutup Sementara Posko Evakuasi
Menurut Prof Nu’man, saat ini pihak kampus Unisba menutup sementara posko evakuasi.
Tujuan penutupan posko evakuasi ini untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di lingkungan kampus.
“Kami belum tahu sampai kapan penutupan posko berlangsung, akan melihat kondisi harian dulu,” kata Prof Harits Nu’man.
Diperkirakan situasi demonstrasi berlanjut hingga 5 September.
Mahasiswa merasakan kekhawatiran atas ketegangan di kampus Unisba dan Unpas.
Baca Juga:Bek Persib Asal Italia Ini Kagumi Legenda AC Milan, Kapten Timnas Italia dan Kiper JuventusTinggalkan Skuad Persib, Beckham Putra Terbang ke Surabaya Bersama Thom Haye dan Marc Klok
“Kami takut kembali ke kelas sebelum situasi aman,” ujar Rina, mahasiswa Fakultas Hukum Unisba.
Unisba Menolak Anarkisme
Rektor Unisba Prof Harits Nu’man menekankan bahwa kampus tetap menjadi ruang akademik yang aman.
“Kami menolak segala bentuk anarkisme di kampus, menolak politisi hadir di kampus. Unisba bukan tempat untuk itu,” ujar Prof Harits Nu’man.
Meski begitu, kata Prof Harits Nu’man, pihak kampus Unisba tetap membuka bantuan kemanusiaan secara selektif.
Posko evakuasi tetap beroperasi dengan pengawasan ketat.
Proyektil Gas Air Ditemukan di Dalam Kampus
Sementara itu proyektil gas air mata ditemukan di beberapa titik kampus. Tim keamanan mendata lokasi untuk laporan resmi.
Mahasiswa dan staf diimbau tetap berada di area aman. Pihak rektorat terus memantau situasi hingga demonstrasi selesai.
Situasi pagi ini lebih terkendali. Mahasiswa mulai kembali ke aktivitas akademik dengan pengawasan ketat.
Baca Juga:Kokoh di Puncak, Persija Jakarta Ternyata Masih Menyisakan Celah yang Diungkap Sang Pelatih Mauricio SouzaJelang Laga Persib vs Persebaya, Bojan Hodak Membagi 2 Skuad Persib Bandung untuk Tujuan Ini
Insiden ini menjadi perhatian publik. Netizen menunjukkan solidaritas di media sosial dengan meramaikan tagar #AllEyesOnUnisba.
Pihak kampus berkomitmen mengevaluasi prosedur keamanan. Semua langkah darurat akan diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa.
Mahasiswa Unisba Mengecam Keras Tindakan Aparat
Mahasiswa Unisba mengecam keras tindakan represif aparat karena membahayakan keselamatan mahasiswa.
Mereka juga menilai tembakan gas air mata ke dalam kampus merupakan pelanggaran serius terhadap hukum serta prinsip otonomi perguruan tinggi.
“Banyak mahasiswa menjadi korban. Ada yang tertembak di bagian dada, ada yang mengalami sesak napas akibat gas, serta banyak luka-luka lainnya,” tulis pernyataan mahasiswa Unisba, dikutip disway.id.