Hujan Deras Tiga Hari Hancurkan Rumah Warga dan Timbulkan Banjir Cileuncang di Pangandaran

Hujan Deras Tiga Hari
Rumah warga di Desa Batumalang, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran roboh setelah diguyur hujan pada Senin, 1 September 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran selama tiga hari berturut-turut menimbulkan kerusakan besar, dengan beberapa rumah roboh dan banjir cileuncang yang mengganggu aktivitas warga.

Bencana ini terjadi pada awal bulan September, ketika hujan lebat disertai angin kencang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran.

Pada Senin, 1 September 2025, sebuah rumah milik warga di Desa Batumalang, Kecamatan Cimerak, roboh akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Baca Juga:Unjuk Rasa di Pangandaran Tanpa Kerusuhan, Bupati Citra Pitriyami Apresiasi Forkopimda dan MasyarakatAbrasi Pantai Batukaras Kabupaten Pangandaran Mengancam TPI: Apa yang Terjadi Jika Tak Segera Ditangani?

Rumah tersebut milik Maksudin, yang kondisinya sudah lapuk dan tidak mampu bertahan menghadapi hujan deras yang datang.

Nana Suryana, Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, menjelaskan, hujan deras tiga hari berturut-tutur disertai angin kencang menyebabkan kerusakan pada rumah yang sudah rentan.

”Hujan yang disertai angin kencang mengakibatkan rumah lapuk tersebut roboh,” katanya kepada Radartasik.id, Selasa, 2 September 2025.

Meski demikian, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Selain itu, hujan deras yang terus menerus juga menyebabkan banjir cileuncang di Dusun Campaka, Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Banjir tersebut menggenangi beberapa area pemukiman, namun beruntung warga dapat segera mengungsi dan tidak ada laporan korban jiwa.

Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan evaluasi terhadap kerusakan yang ditimbulkan dan berupaya untuk menilai kerugian yang terjadi.

”Untuk kerugian dan lain-lainya juga masih assessment,” tutur Nana Suryana.

Baca Juga:Mantan ASN dan Tiga Rekannya Ditangkap Polres Pangandaran dalam Kasus Penipuan Uang Rp 430 JutaMassa Unjuk Rasa di Polres Pangandaran, Tuntut Evaluasi Kepolisian setelah Tragedi Ojek Online Dilindas Rantis

Dalam situasi ini, Tagana Kabupaten Pangandaran mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang sering terjadi di wilayah tersebut, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan dengan banyak pepohonan besar dan tua.

Nana juga mengingatkan agar warga memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar untuk mencegah kerusakan lebih lanjut jika terjadi cuaca buruk. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar