“Ada keuntungan setengah poin di hari terakhir bursa transfer berkat kedatangan signifikan Zhegrova dan Openda,” tulisnya.
“Tapi sulit melupakan sinetron Kolo Muani yang berlarut-larut, serta transfer Jonathan David yang tak kunjung terwujud. Meski begitu, 24 jam terakhir sudah cukup untuk menutup bursa dengan nilai kelulusan penuh,” lanjutnya.
Namun, nada berbeda muncul ketika Di Benedetto menilai AC Milan dan Inter Milan.
Baca Juga:Jurnalis Italia Beri Nilai 7 untuk Bursa Transfer AS Roma: Gasperini Punya skuad yang Sangat DiseganiDaftar Lengkap Pemain yang Datang dan Pergi dari Bursa Transfer Juventus, Inter dan AC Milan
Menurutnya, kedua raksasa Serie A itu justru gagal menunjukkan arah yang jelas dalam strategi transfer.
Untuk Inter, ia memberi nilai 5 dan menyebut ada “banyak kebingungan, tujuan yang berubah mendadak, dan kasus Lookman yang merusak perencanaan musim panas.”
Ia juga menyoroti pertukaran Pavard ke Marseille dan Akanji ke Milan sebagai bukti lemahnya konsistensi strategi Nerazzurri.
Sementara itu, AC Milan juga tidak luput dari kritik. Meski memberikan nilai sedikit lebih tinggi, 5,5, Di Benedetto menilai Rossoneri kehilangan identitas dalam bursa kali ini.
“Pendapatan €40 juta dari penjualan Thiaw seharusnya dimanfaatkan lebih baik untuk memperkuat pertahanan. Kedatangan Rabiot memang krusial, tapi ada yang kurang dalam sektor serangan maupun pertahanan,” tuturnya.
“Jashari adalah pertaruhan, Modric tepat tapi tanpa mempertimbangkan identitas, dan Ricci masih diragukan apakah sesuai dengan gaya Allegri,” pungkasnya.