Meti menjelaskan, pelaksanaan program selama satu bulan menunjukkan hasil positif. Edukasi perawatan payudara terbukti meningkatkan pemahaman ibu menyusui secara signifikan, sehingga mereka lebih percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif.
“Uji coba Nip-Soothe (SiMiCo) juga menunjukkan efektivitas dalam mengurangi nyeri dan lecet pada puting, sehingga mendukung keberlanjutan praktik menyusui,” katanya.
Di sisi lain, pelatihan pembuatan produk herbal berhasil memberdayakan ibu rumah tangga untuk memanfaatkan potensi lokal, sekaligus membuka peluang usaha mikro. Dengan demikian, dampak kegiatan ini tidak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga memperkuat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:55 Tahun Mitsubishi Fuso Jadi Market Leader, PT Dipo Tasikmalaya Hadirkan Promo Jalan-Jalan MerdekaMahasiswa UBK Tasikmalaya Ubah Sampah Jadi Produk Bernilai, Buat Paving Block dari Sampah Plastik
Program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan cakupan ASI eksklusif, yang merupakan salah satu kunci pencegahan stunting. Dengan terciptanya model pemberdayaan masyarakat berbasis produk kesehatan lokal, Desa Sirnajaya diharapkan mampu melanjutkan inisiatif ini secara mandiri di masa depan. (Lisna Wati)