GARUT, RADARTASIK.ID – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut selama beberapa hari terakhir telah menimbulkan sejumlah bencana alam.
Intensitas curah hujan yang tinggi, baik di pagi, siang, maupun malam hari, membuat masyarakat dan pemerintah setempat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, seperti tanah longsor dan pohon tumbang, yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepulloh, mengungkapkan, hingga saat ini beberapa bencana telah dilaporkan.
Baca Juga:Rekannya Dilindas Kendaraan Taktis Brimob, Gabungan Ojol Garut Desak Pemecatan PelakuBupati Garut Ditegur Anak SD Soal Infrastruktur Sekolah yang Kurang Memadai
Salah satunya adalah pohon tumbang di kawasan Cisurupan, yang sempat mengganggu akses jalan.
Beruntung, kejadian tersebut segera ditangani oleh petugas setempat, sehingga tidak menimbulkan dampak lebih besar.
Aah mengungkapkan, meskipun beberapa kejadian bencana lainnya belum dilaporkan, namun ia menduga mungkin ada genangan-genangan air yang terjadi di sejumlah titik.
Waspada Cuaca Ekstrem di Garut
Aah mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, mengingat adanya anomali cuaca yang terjadi antara musim hujan dan kemarau.
”Cuaca sekarang ada sedikit anomali dari kebiasaan antara musim hujan dan kemarau,” ungkapnya, Senin, 1 September 2025.
Ia juga menyebutkan, pihak BPBD Kabupaten Garut telah mengeluarkan edaran kepada kecamatan dan desa untuk mengambil langkah-langkah mitigasi secara bertahap, guna mengantisipasi bencana alam yang lebih besar.
Tak hanya itu, Aah menegaskan pentingnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, seperti di daerah perbukitan atau dekat aliran sungai, untuk lebih waspada.
Baca Juga:Gubernur Dedi Mulyadi Larang Knalpot Brong, Bupati Garut Setuju, Bagaimana Pendapat Warga?CFD Jalan Ahmad Yani Akan Hidup Lagi, Garut Siapkan Car Free Day Setiap Minggu Plus Car Free Night
Ia mengimbau agar rumah-rumah yang berada di tebing dan kawasan berisiko longsor dapat memperhatikan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Longsor di Singajaya
Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Singajaya pada Minggu, 31 Agustus 2025, menyebabkan bencana tanah longsor di dua titik berbeda di Desa Mekartani.
Longsor pertama terjadi di Kampung Panyingkiran RT 01/07, sementara longsor kedua di Kampung Puncak Baros RT 03/01.
Akibat peristiwa tersebut, dua rumah warga terdampak, dengan satu rumah mengalami kerusakan parah dan satu lagi terancam rusak.
Kapolsek Singajaya, Iptu Tatang Sukirman, menjelaskan, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya segera bergerak bersama tim gabungan untuk memeriksa lokasi kejadian.