BANJAR, RADARTASIK.ID – Di tengah situasi sosial-politik yang semakin memanas di beberapa daerah di Indonesia, Kota Banjar tetap menjaga kestabilan dan menjalankan sistem pendidikan secara normal.
Tidak seperti di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yang menerapkan pembelajaran daring untuk beberapa sekolah sebagai respons terhadap ketegangan yang meningkat, sekolah di Kota Banjar memilih melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Dedi Suardi, mengungkapkan, siswa-siswi di tingkat TK, SD, dan SMP di Kota Banjar terus melaksanakan pembelajaran dengan metode konvensional tanpa menggunakan sistem daring.
Baca Juga:Citanduy Culinary Night UMKM di Kota Banjar Terpaksa Ditunda, Apa Alasannya?Kinerja Tim Bayangan Pemkot Banjar Dipertanyakan, Aktivis Minta Dasar Hukum dan Anggaran Diumumkan
Menurut dia, proses KBM di Kota Banjar berjalan normal, tidak ada perubahan dengan menggunakan sistem daring seperti yang diterapkan oleh Disdikbud Kabupaten Ciamis.
Keputusan ini diambil berdasarkan perkembangan situasi di Kota Banjar.
Dedi menjelaskan, meskipun kondisi sosial-politik sedang memanas di beberapa daerah, Kota Banjar tetap dalam keadaan aman, sehingga tidak perlu menerapkan pembelajaran daring yang banyak diterapkan di daerah lain.
”Pemerintah bersama stakeholders terkait lainnya memastikan Kota Banjar aman dan kondusif,” ungkapnya, Senin, 1 September 2025.
Dedi Suardi juga menekankan, meskipun kegiatan belajar tetap dilakukan secara tatap muka, pihaknya tetap menghimbau para siswa untuk langsung pulang ke rumah setelah jam sekolah dan menghindari terlibat dalam kegiatan yang dapat mengganggu kestabilan, seperti aksi demo. (Anto Sugiarto)