TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dampak adanya aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Tasikmalaya, sekolah di area perkotaan di wilayah Kecamatan Singaparna dan Mangunreja diliburkan atau belajar secara daring.
Hal ini dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya agar pelajar tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa.
Selain sekolah, santri di pondok pesantren pun diminta agar tetap menjalankan proses pembelajaran dan pendidikan di pesantren serta tidak ikut dalam aksi.
Baca Juga:Semarak Agustusan di Manonjaya, Meriah Jalan Sehat Bersama Wakil Bupati Tasikmalaya: Terima Kasih HadiahnyaGuru PPPK Paru Waktu di Kabupaten Tasikmalaya Mogok Mengajar Massal, Tuntut Kesejahteraan yang Layak!
Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Jani Maulana, menjelaskan, berdasarkan arahan pimpinan, dinas sudah melaksanakan zoom meeting bersama Pemprov Jawa Barat soal belajar daring di rumah.
“Kemudian hasil arahan Bupati, jadi langsung kita sampaikan bahwa untuk sekolah di wilayah Singaparna dan Mangunreja pembelajaran dilaksanakan secara daring,” kata Jani.
Arahan sekolah daring ini, terang Jani, dari Pemprov Jabar, jadi ada anjuran ke seluruh lembaga pendidikan dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP sampai SMA/SMK, termasuk Kabupaten Tasikmalaya.
“Jadi kita di daerah hanya melanjutkan saja kebijakan dan arahan pemerintah provinsi Jawa Barat. Ini langsung dari pak Sekda Provinsi Jabar, dan ini lebih ke menitik beratkan jangan sampai anak-anak kita ikut menjadi peserta demo,” jelas dia.
Walaupun sekolah secara daring, terang Jani, untuk absen guru dan siswa diperketat dalam arti bahwa nanti ketika pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pendidik dan pelajar tetap tercatat.
“Jadi jangan sampai anak atau siswa juga dikorbankan tidak belajar. Harus tetap berjalan melalui kurikulum metode pembelajaran secara online daring,” terang dia.
Untuk waktu pemberlakuan belajar daring, di tingkat SMP, jelas dia, informasi sementara dilaksanakan sampai hari Selasa (2/9/2025).
Baca Juga:Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!Dosen Unsil Tasikmalaya Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM di Desa Selasari Kabupaten Pangandaran
“Akan tetapi kita lihat situasi dan kondisi, kalau situasinya sudah kondusif maka akan dilaksanakan kembali pembelajaran secara normal. Kita melihat kondisi di luar daerah seperti apa,” kata dia.
Namun kalau masih ada informasi aksi unjuk rasa, apalagi sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan, nanti belajar daring akan ditambah lagi waktunya. “Jadi kita lihat situasi Kabupaten Tasikmalaya,” paparnya.