Karnaval Protes Jalan Rusak di Kota Banjar, Warga Rejasari Tantang Pemerintah Segera Perbaiki Infrastruktur

jalan rusak di kota banjar
Warga Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar menggelar karnaval untuk memprotes jalan rusak pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80, warga Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar menggelar karnaval yang unik pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025.

Acara yang diikuti oleh 10 RT dari dua RW ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah bentuk protes keras terhadap kondisi jalan rusak di Kota Banjar yang dibiarkan tanpa perhatian serius dari pemerintah.

Salah satu momen paling menarik dalam karnaval tersebut adalah aksi peserta yang memperagakan proses perbaikan Jalan Bantardawa, jalan yang sejak lama dikenal rusak parah.

Baca Juga:Polisi Tangkap Puluhan Massa Aksi yang Diduga Merusak Kantor DPRD Kota Banjar, 7 di Antaranya Masih PelajarAksi Solidaritas Kota Banjar Ricuh, Polres Dikepung Massa, DPRD Jadi Sasaran Amuk

Dengan lubang-lubang besar yang digenangi air hujan, jalan ini sudah menjadi momok bagi warga yang setiap hari melaluinya.

Aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah pemuda dengan menggunakan perlengkapan khas pekerja jalan, lengkap dengan peralatan dan alat berat berukuran kecil yang mereka bawa, seakan-akan sedang melakukan perbaikan sesungguhnya.

Kepala Dusun Rancabulus, Ginah Lasmawati, mengungkapkan, karnaval yang digelar kali ini merupakan acara tahunan yang selalu disambut antusias oleh masyarakat.

Namun, kali ini ada yang berbeda, yaitu penampilan yang menggambarkan langsung kondisi jalan yang rusak.

”Itu bentuk protes warga, karena kondisi Jalan Bantardawa rusak parah. Diharapkan ada perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, karnaval ini merupakan inisiatif dari masyarakat Dusun Rancabulus, yang merasa kecewa dengan ketidakpedulian terhadap infrastruktur yang sangat diperlukan.

Sementara itu, Kepala Desa Rejasari, Ahmad Afrizal Rizqi, mengungkapkan, karnaval ini menjadi media untuk mengekspresikan rasa frustrasi masyarakat terhadap kondisi jalan yang terus dibiarkan tanpa perbaikan.

Baca Juga:Pakar Hukum Nilai Dugaan Korupsi Tunjangan DPRD Kota Banjar Hanya Masalah Administratif, Aktivis MeradangGubernur Dedi Mulyadi Larang Sekolah Jual Seragam, Tapi Praktiknya Masih Terjadi di Kota Banjar?

”Jalan yang melintas di tiga dusun (termasuk Jalan Bantardawa) belum juga perbaiki,” ungkapnya.

Menurutnya, karnaval tersebut adalah bentuk kekecewaan yang mendalam dan diharapkan bisa menggugah perhatian Pemerintah Kota Banjar serta pihak terkait untuk segera menangani masalah tersebut.

Kondisi jalan yang rusak, berlubang, dan digenangi air hujan berpotensi menyebabkan kecelakaan, sehingga perbaikan menjadi urgensi yang tak bisa ditunda.

Warga berharap agar setidaknya ada tindakan perbaikan meski tidak seluruhnya, mengingat jalan tersebut merupakan akses penting bagi kehidupan sehari-hari mereka. (Anto Sugiarto)

0 Komentar