TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keterlambatan pengiriman Makanan Bergizi Gratis (MBG) berdampak pada aktivitas siswa dan guru yang rata-rata warga Kota Tasikmalaya. Kendati demikian Pemkot Tasikmalaya belum bisa mengambil langkah solutif terkait persoalan ini.
Seperti diketahui, MBG merupakan program pemerintah pusat yang teknis di lapangannya dilaksanakan oleh SPPG. Dalam program ini, pemerintah daerah tidak dilibatkan secara langsung.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra yang mengatakan bahwa Pemkot dalam program ini tidak begitu dilibatkan. Pihaknya akan melihat lagi regulasinya untuk memastikan ada tidaknya kewenangan Pemkot. “Tapi kalau secara aturan tidak boleh (ikut mengawasi), ya kita hanya bisa mengimbau supaya tidak terjadi lagi (keterlambatan),” ungkapnya usai menghadiri kegiatan di Dadaha, Rabu (27/8/2025).
Baca Juga:Pegawai Desa di Tasikmalaya Diamankan Satuan NarkobaMBG Terlambat Bisa Bikin Siswa Kelaparan, SPPG di Tasikmalaya Harus Dievaluasi
Pasalnya keterlambatan distribusi MBG diakuinya memang tidak bisa dianggap sepele, potensinya makanan jadi tidak bisa dikonsumsi. Lebih jauh lagi ada potensi makanan bisa menjadi basi atau nilai gizinya berkurang karena terlalu lama. “Makanannya tersia-siakan, jangan sampai juga disiapkan buat besoknya lagi,” ucapnya.
Terlepas dari itu, Pemkot sangat mendukung program dari pemerintah pusat tersebut karena melihat dari dampak positifnya. Bukan hanya untuk kesehatan dan asupan gizi anak, namun juga mengenai perputaran ekonomi. “Bayangkan berapa banyak perputaran uang yang terjadi dengan MBG ini,” tuturnya.
Mengingat urusan MBG ini vertikal langsung ke pemerintah pusat Diky berharap ada penanggung jawab wilayah. Supaya berbagai kendala bisa langsung terlaporkan dan penyelesaian bisa dilakukan. “Harusnya terlaporkan ke BGN,” ujarnya.
Sementara ini, Diky mengaku belum mengetahui ada tidaknya kewenangan dari pemerintah daerah. Dinas Pendidikan pun menurutnya hanya berwenang dalam urusan sekolahnya. “Paling di Disdik doang, itu pun lebih kepada penentuan sekolahnya,” tuturnya.
Dari informasi yang dihimpun Radar, distribusi MBG ke SDN 3 Sukasari dan SDN 4 Sukasari kembali terlambat seperti hari sebelumnya. Hasil penelusuran Radar, Dapur MBG yang bermitra dengan sekolah tersebut yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukahurip yang berlokasi di Jalan Letjen Mashudi.