Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra Ingin Bedah Data Kemiskinan

data kemiskinan kota tasikmalaya dan diky candra
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra menyalami para pegawai. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Diky Chandra, menekankan pentingnya membedah data kemiskinan secara lebih detail agar solusi penanganannya tidak hanya berhenti pada angka statistik.

Menurutnya, data yang selama ini tersedia masih bersifat umum sehingga sulit dijadikan pijakan untuk merancang program yang tepat sasaran.

“Saya ingin data lebih sah lagi, per kecamatan, per wilayah. Jadi nanti itu datanya bukan hanya masyarakat miskin, tetapi juga data potensi,” ujar Diky saat ditemui usai rapat koordinasi, Senin (26/8/2025).

Baca Juga:Ratusan Sekolah Penerima BOS Kinerja di Priangan Timur Jadi Prioritas Pembelajaran Coding dan AIIni Pesan Mendalam H Azies Rismaya Mahpud bagi Wali Kota Tasikmalaya!

Diky menegaskan, kemiskinan tidak bisa dipandang sebagai kelompok homogen. Ia mencontohkan, kelompok miskin yang sudah lanjut usia membutuhkan intervensi berbeda dengan warga miskin yang masih produktif.

“Kalau yang miskin manula, ya kita harus bantu. Tapi kalau yang miskin dan bisa bekerja, kita harus siapkan wilayah miskin A, misalnya harus diciptakan kampung tematik, mungkin ayam petelor. Nanti kerja sama dengan pengusaha-pengusaha,” ucapnya.

Menurut dia, klasifikasi ini akan memudahkan pemerintah dalam menyusun program pemberdayaan. Dengan begitu, masyarakat miskin produktif bisa didorong meningkatkan kemandirian ekonomi, sementara kelompok rentan tetap mendapat perlindungan sosial.

Stunting dan Kemiskinan

Diky juga menautkan masalah kemiskinan dengan kasus stunting. Menurutnya, sebagian besar stunting di Kota Tasikmalaya berakar pada kemiskinan keluarga.

“Stunting tidak akan lepas dari masalah kemiskinan. Stunting yang ada itu, paling mayoritas gara-gara kemiskinan,” katanya.

Karena itu, ia ingin data kemiskinan dipetakan menjadi semacam map yang terklasifikasi sesuai potensi dan kelemahannya.

“Kita tidak akan mendata ulang. Pakai data yang sudah ada, kita akan sinkronkan di data perubahan yang sekarang tentang potensi wisata, UMKM, atau apa. Mungkin baru akan selesai di September,” jelasnya.

Baca Juga:Di Kabupaten Garut, Mentor untuk Pembelajarna Koding dan AI Dibiayai Secara “Rereongan”Pembelajaran Koding-AI Diwajibkan bagi Sekolah Penerima Dana BOS Kinerja

Diky Candra Bingung Saat Laporkan Data ke Kementerian

Diky mengaku sering mengalami kebingungan ketika harus mempresentasikan data kemiskinan Kota Tasikmalaya ke tingkat provinsi maupun pusat. Hal itu terjadi karena data yang ada belum menggambarkan secara detail jumlah, lokasi, maupun solusi yang ditawarkan.

0 Komentar