Pemkab Tasikmalaya Bentuk Satgas untuk Kawal Program Makan Bergizi Gratis!

rapat koordinasi pembentukan satgas MBG
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin (ketiga dari kiri) memimpin rapat koordinasi pembentukan Satgas MBG di Aula Setda, Rabu 27 Agustus 2025. (Diki Setiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya resmi membentuk Satgas Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan pemerataan program makanan bergizi gratis di Tasikmalaya.

Langkah ini dilakukan agar distribusi makanan tidak hanya dirasakan sekolah di perkotaan, tetapi juga menjangkau pelosok, sekaligus menjaga higienitas makanan demi mendukung upaya penurunan angka stunting.

Satgas ini bertugas memastikan distribusi MBG berjalan merata hingga ke pelosok serta menjaga kebersihan makanan agar aman dikonsumsi anak-anak.

Baca Juga:Ratusan Sekolah Penerima BOS Kinerja di Priangan Timur Jadi Prioritas Pembelajaran Coding dan AIIni Pesan Mendalam H Azies Rismaya Mahpud bagi Wali Kota Tasikmalaya!

Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, menegaskan bahwa MBG merupakan program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto yang wajib didukung penuh oleh pemerintah daerah.

“Maka tidak hanya yang otonomi daerah saja yang bergerak, tapi juga instansi vertikal harus ikut menjaga. Supaya program Presiden terlaksana dengan baik,” kata Cecep kepada Radar, Rabu (27/8/2025).

Hingga Agustus, dari kuota 185 dapur MBG, baru terbentuk 43 dapur.

Program ini menyasar sekolah dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Posyandu bagi balita, ibu hamil, dan menyusui.

“Artinya kalau program Presiden ini terlaksana, berarti ikut menekan angka stunting juga. MBG ini dalam sebulan sampai 20 kali,” jelas Cecep.

Ia menekankan distribusi harus adil bagi semua penerima manfaat.

“Intinya sebaran MBG bagi penerima manfaat anak-anak harus terdistribusi secara merata. Jangan sampai sebaran penerima manfaat MBG ini hanya sekolah yang berada di wilayah perkotaan saja. Sementara anak-anak kita yang berada di Pameutingan Cipatujah tidak dapat. Semua sama anak-anak kita, anak Tasikmalaya, anak Indonesia,” ungkapnya.

Cecep juga mengingatkan pentingnya pengawasan kesehatan makanan agar tidak terjadi keracunan.

“Jadi harus preventif, jangan kuratif, jangan setelah ada kejadian baru repot semua. Banyak kejadian anak keracunan itu kan karena tidak benar saat mengemasnya,” katanya.

Baca Juga:Di Kabupaten Garut, Mentor untuk Pembelajarna Koding dan AI Dibiayai Secara “Rereongan”Pembelajaran Koding-AI Diwajibkan bagi Sekolah Penerima Dana BOS Kinerja

Ia meminta tim gizi Puskesmas rutin turun ke dapur MBG untuk mengawasi pengemasan dan distribusi makanan.

Dalam draf Peraturan Bupati, forum pimpinan kecamatan, BPP, dan kepala puskesmas akan dilibatkan sebagai pengawas MBG di tingkat kecamatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, menegaskan jumlah dapur MBG saat ini baru 20 persen dari target.

0 Komentar