Keteguhannya untuk tetap bersama Giallorossi tidak lepas dari peran Claudio Ranieri yang memberikan keyakinan lebih pada dirinya.
Pada usia 26 tahun, ia kini tidak hanya menjadi pilar penting bagi Roma, tetapi juga simbol dari keputusan berani manajemen yang kerap dianggap melakukan langkah kontroversial.
Kisah Svilar menjadi pelajaran bahwa kadang intuisi pemilik klub bisa lebih tepat ketimbang perhitungan seorang pelatih besar.
Baca Juga:Luigi Cagni Sanjung Fabregas: Ia Tahu Teknik Lebih Penting dari Taktik, Lazio Berantakan Ditekan 4 Pemain ComoInter Juara Supercoppa Primavera: Taklukkan Tim yang Singkirkan AC Milan
Jika Mourinho kala itu bersikeras mendatangkan kiper baru, mungkin Roma tidak akan pernah melihat lahirnya sosok yang kini dianggap sebagai salah satu aset paling berharga klub.
Friedkin terbukti tepat dalam mempertahankannya, dan De Rossi membuktikan bahwa kepercayaan bisa mengubah karier seorang pemain.
Dengan kontrak panjang hingga 2030, masa depan Svilar bersama Roma tampak cerah.
Dari pemain yang diragukan, ia kini menjelma menjadi kiper masa depan Giallorossi dan menjadi bukti nyata di dunia sepakbola bahwa bahwa kesabaran, kepercayaan, dan keputusan berani bisa mengubah keraguan menjadi kejayaan.