RADARTASIK.ID – Meski Mile Svilar kini dielu-elukan publik AS Roma, namun siapa sangka ia pernah dianggap tak cukup layak untuk sekadar menjadi pelapis saat dilatih Jose Mourinho.
Pada musim panas 2023, Mourinho bahkan secara terbuka menilai sang kiper tidak pantas menjadi cadangan Rui Patricio.
Bahkan, manajemen kala itu sempat melakukan negosiasi dengan Hugo Lloris yang membuat masa depan Svilar semakin suram di Olimpico.
Baca Juga:Luigi Cagni Sanjung Fabregas: Ia Tahu Teknik Lebih Penting dari Taktik, Lazio Berantakan Ditekan 4 Pemain ComoInter Juara Supercoppa Primavera: Taklukkan Tim yang Singkirkan AC Milan
Beruntung, pemilik AS Roma, keluarga Friedkin melarang klub melanjutkan negoisasai dengan Lloris yang akhirnya berlabuh ke Major League Soccer.
Namun, situasi itu membuat banyak pihak ragu apakah kedatangan Svilar dari Benfica pada 2022 hasil pilihan Tiago Pinto sudah tepat.
Friedkin sendiri sejak awal tidak sepakat dengan perubahan total di pos penjaga gawang dengan merekrut kiper kawakan seperti Lloris.
Mereka ingin mempertahankan Rui Patricio sebagai kiper utama dan menempatkan Svilar sebagai cadangan.
Keputusan itu terbukti tepat ketika era Mourinho berakhir dan Daniele De Rossi mengambil alih kursi pelatih.
De Rossi mengubah hierarki di bawah mistar dengan memberikan kepercayaan penuh pada Svilar, langkah yang kemudian terbukti jitu.
Svilar menjawab kepercayaan De Rossi dengan performa luar biasa.
Musim lalu ia tampil sebagai salah satu kiper terbaik Serie A, bahkan masuk dalam radar klub-klub besar Eropa.
Baca Juga:Cassano: Yildiz Tak Akan Mampu Bawa Juventus Naik Level Seperti Era Del Piero atau ZidaneTak Ada Penyerang yang Bisa Patahkan Kutukan Pippo Inzaghi, AC Milan Ngotot Datangkan Vlahovic
Catatan penyelamatan krusial, ketenangan di bawah tekanan, serta kemampuannya membaca arah bola menjadikannya figur penting di lini pertahanan Roma.
De Rossi pun menuai pujian karena bisa melihat bakat terpendam dalam diri Svilar yang diabaikan Mourinho.
Keberhasilan itu kemudian diikuti dengan kabar perpanjangan kontrak Svilar hingga 2030 yang membuat sang kiper merasa sangat bahagia.
“Seandainya saya bisa menandatangani kontrak yang lebih panjang, saya akan melakukannya. Itu ide saya dan klub, untuk bertahan selama mungkin,” ujar Svilar dikutip dari Tuttomercatoweb.
Svilar mengakui bahwa ia sempat cemas pada awal musim panas lalu karena negosiasi berlangsung alot, namun keyakinannya bahwa kesepakatan akan tercapai membuatnya tetap tenang.
Bagi Svilar, bertahan di Roma adalah pilihan mutlak. Ia bahkan menolak pendekatan AC Milan yang saat itu tengah mencari pengganti Mike Maignan.