Sekda Kota Tasikmalaya H Asep Goparulloh menyatakan pihaknya masih akan menelaah lebih lanjut isu yang berkembang.
“Saya belum bisa komentari ya, saya akan cek. Yang penting mekanisme ditempuh sesuai peraturan lelang. Kalau pelaksanaan secara teknis kita sampaikan dan serahkan ke pihak berwenang. Kalau memang ada isu nepotisme ya diluruskan saja,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Ia mengingatkan agar semua pihak tetap patuh pada aturan main yang berlaku. Jangan sampai pembangunan yang dijalankan merugikan masyarakat.
Baca Juga:Ratusan Sekolah Penerima BOS Kinerja di Priangan Timur Jadi Prioritas Pembelajaran Coding dan AIIni Pesan Mendalam H Azies Rismaya Mahpud bagi Wali Kota Tasikmalaya!
“Dulu juga sempat ada isu seperti ini, tapi tidak sampai mencuat. Hanya kita beri warning supaya pelaksanaan sesuai spesifikasi,” tandasnya.
Proyek puskesmas menyangkut layanan vital bagi masyarakat. Kasus Puskesmas Bungursari 2024 sudah jadi pelajaran. Ketika material sempat dipersoalkan, meski akhirnya dijawab kontraktor.
Kini, publik menanti bagaimana proyek tahun ini akan diselesaikan apakah tepat waktu, tepat mutu, dan sesuai dengan nilai kontrak. Pemerintah kota dituntut memperketat monitoring dan membuka informasi secara lengkap agar spekulasi tak kembali mencuat.
Diberitakan sebelumnya, Praktik pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya jadi sorotan. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kompeni (Koalisi Pemuda Nasional Indonesia) mengendus adanya dugaan nepotisme dalam pemenangan lelang proyek renovasi di Puskesmas Cigeureung, Kecamatan Cipedes. Proyek senilai Rp 4,28 miliar itu dimenangkan oleh CV Galunggung Bangun Konstruksi (GBK).
Ketua Kompeni, Dion Fahruroji, menilai ada kejanggalan di balik pemenangan tender tersebut. Apalagi, perusahaan itu sebelumnya pernah disorot karena diduga menggunakan material bekas saat mengerjakan pembangunan Puskesmas Bungursari tahun lalu.
“Kami melihat ada potensi nepotisme. Apalagi CEO CV Galunggung Bangun Konstruksi masih punya hubungan keluarga dekat dengan Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kota Tasikmalaya. Itu jelas jadi warning serius,” kata Dion kepada Radar, Jumat (22/08/2025). (Firgiawan)