Mencolok Karena Sering Dapat Proyek Bernilai Besar, di LPSE Jabar CV GBK Berhasil Menang Tanpa Tender

Nepotisme puskesmas cigeureung
Pembangunan Puskesmas Cigeureung. (ist)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Polemik renovasi puskesmas kembali menyeruak. Setelah tahun sebelumnya, pekerjaan serupa di Kecamatan Bungursari sempat gegerkan dengan adanya temuan penggunaan besi bekas pada sidak dalam monev yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya.

Radar menelusuri dokumen Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) berupa daftar proyek strategis Pemkot dan memotret tiga hal penting. Mulai dari kondisi terkini proyek yang dipersoalkan, rekam jejak kontraktor pemenang, hingga peta proyek puskesmas di tangan penyedia.

Tahun ini, sorotan mengarah ke renovasi atau penambahan ruang Puskesmas Cigeureung. Elemen mahasiswa mengendus dugaan nepotisme dalam pekerjaan yang relatif bernilai besar itu.

Baca Juga:Ratusan Sekolah Penerima BOS Kinerja di Priangan Timur Jadi Prioritas Pembelajaran Coding dan AIIni Pesan Mendalam H Azies Rismaya Mahpud bagi Wali Kota Tasikmalaya!

Berdasarkan catatan LPSE, paket pekerjaan konstruksi dilelang dengan pagu Rp 4,2 miliar pada 3–31 Juli 2025. Kemudian paket pengawasan senilai Rp100 juta sudah tuntas kontrak.

Monitoring lapangan telah dilakukan Pemkot pada 12 Agustus 2025. Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi beserta tim monev meninjau langsung pelaksanaan penambahan ruang di fasilitas kesehatan wilayah Cipedes tersebut.

“Tentunya pekerjaan ini merupakan upaya Pemkot untuk meningkatkan layanan dan derajat kesehatan masyarakat. Saya titip pekerjaan sebaik mungkin, hasilnya dijaga agar dimanfaatkan masyarakat pemerlu layanan kesehatan wilayah ini,” kata Viman, Selasa (12/8/2025) lalu.

Diketahui, pemenang tender proyek ini adalah CV Galunggung Bangun Konstruksi (GBK). Nama perusahaan ini bukan kali pertama muncul. Tahun lalu, perusahaan yang sama memenangi tender pembangunan Puskesmas Bungursari dengan sumber dana DAK senilai lebih dari Rp 6 miliar.

Proyek Puskesmas Bungursari juga sempat menghebohkan publik lantaran diduga menggunakan besi bekas untuk pekerjaan pembangunan. Namun masalah itu kemudian diklarifikasi manajemen kontraktor.

Selain dua proyek puskesmas besar di Kota Tasikmalaya, CV GBK juga tercatat pernah mengerjakan rehabilitasi sarpras SDN 1 Ciodeng, Taraju (Kabupaten Tasikmalaya) dengan nilai kontrak Rp120 juta. Bahkan di LPSE Jawa Barat, perusahaan ini masuk sebagai pemenang paket non-tender.

Penelusuran LPSE menunjukkan, paket lain di lingkungan Pemkot seperti Puskesmas Panglayungan (2025) maupun Puskesmas Cilembang (2024) dimenangkan oleh penyedia berbeda. Baik perencanaan maupun konstruksinya tidak seluruhnya diborong CV GBK. Artinya, dominasi penuh terhadap proyek puskesmas tidak terjadi, meski perusahaan ini memang menonjol dengan dua paket strategis bernilai miliaran rupiah dalam dua tahun terakhir.

0 Komentar