PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kebijakan larangan study tour ternyata memberi dampak tidak langsung terhadap jumlah pengunjung Perpustakaan Kabupaten Pangandaran.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Perpusipda) Kabupaten Pangandaran, Dodi Djubardi, menjelaskan, sebelum adanya larangan, perpustakaan kerap menjadi salah satu destinasi tambahan bagi rombongan pelajar dari luar daerah yang sedang melakukan study tour ke Pangandaran.
”Biasanya yang dari Bandung dan daerah lainnya suka datang ke sini (Perpustakaan Kabupaten Pangandaran, Red) saat study tour,” katanya kepada Radartasik.id, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menurutnya, kondisi itu berbeda dengan sekarang.
Baca Juga:Lahan Parkir di Eks Pasar Wisata Pangandaran Mulai Dibangun, Kapan Selesai?Deretan Pohon Tua di Pangandaran Jadi Ancaman, Apakah BPBD Hanya Diam Saja?
Jika dulu bus-bus besar rombongan pelajar sering terlihat masuk ke area Perpustakaan Kabupaten Pangandaran, kini pemandangan tersebut sudah jarang ditemui.
Padahal, kunjungan para siswa study tour tersebut cukup membantu mendongkrak angka kunjungan bulanan ke perpustakaan.
Mereka biasanya singgah untuk membaca koleksi buku yang jumlahnya terbilang cukup banyak.
Meski demikian, Dodi menambahkan, saat ini jumlah kunjungan ke Perpustakaan Kabupaten Pangandaran masih bisa menembus lebih dari seribu orang setiap bulannya.
Untuk menjaga dan meningkatkan minat kunjung, pihaknya mencoba melakukan berbagai strategi, salah satunya dengan menggandeng kemitraan.
Beberapa kegiatan instansi pemerintah maupun sekolah diarahkan agar bisa dilaksanakan di perpustakaan, sehingga peserta kegiatan bisa sekaligus memanfaatkan fasilitas membaca yang tersedia.
Lebih jauh, Dodi menuturkan adanya rencana pengembangan konsep perpustakaan agar lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Baca Juga:Dasar Monyet, Kabur dari Habitatnya Bikin Warga Pangandaran Resah, Ada yang Staycation di HotelSolar Mana Solar? Sampah di Objek Wisata Pantai Pangandaran Menumpuk
Ia menginginkan adanya ruang nongkrong ala Gen Z, lengkap dengan fasilitas teater dan bioskop mini.
Namun, keinginan tersebut masih terkendala oleh keterbatasan anggaran. (Deni Nurdiansah)