RADARTASIK.ID – Inter Milan Primavera kembali membuktikan dominasi mereka di level usia muda.
Setelah mengangkat trofi Scudetto beberapa bulan lalu, kali ini tim asuhan Benny Carbone sukses merebut gelar Piala Super Italia Primavera dengan cara dramatis.
Bermain di Arena Civica Gianni Brera, Milan, pada Selasa (26/8) malam waktu setempat, Nerazzurrini mengalahkan Cagliari lewat adu penalti 5-3 setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Baca Juga:Cassano: Yildiz Tak Akan Mampu Bawa Juventus Naik Level Seperti Era Del Piero atau ZidaneTak Ada Penyerang yang Bisa Patahkan Kutukan Pippo Inzaghi, AC Milan Ngotot Datangkan Vlahovic
Kemenangan ini terasa makin spesial karena Cagliari adalah tim yang sebelumnya menyingkirkan AC Milan di final Coppa Italia kategori Primavera.
Sejak awal pertandingan, Inter harus bekerja keras menghadapi agresivitas Cagliari yang unggul cepat di menit ke-10.
Kesalahan umpan dari Venturini dimanfaatkan Trepy, yang dengan tenang menaklukkan kiper Taho untuk membawa Cagliari memimpin 1-0.
Namun Inter tak menyerah dan menunjukkan mereka punya mental juara.
Lewat aksi solo run brilian, Mosconi berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-29, melewati dua pemain bertahan sebelum menceploskan bola ke gawang Auseklis.
Sayangnya, Cagliari kembali menemukan momentumnya. Pada menit ke-37, Mendy sukses melepaskan diri dari kawalan di kotak penalti dan menaklukkan Taho.
Gol ini sempat menimbulkan drama karena untuk pertama kalinya VAR digunakan di ajang Primavera.
Setelah pemeriksaan panjang, wasit mengesahkan gol tersebut, memastikan Cagliari unggul 2-1 hingga turun minum.
Baca Juga:Ingin Hasilkan Lebih Banyak Uang, Agen Halangi Sancho Pindah ke AS RomaJurus Cantik Como di Bursa Transfer: Morata Rela Kehilangan Separuh Gaji Demi Gabung Fabregas
Inter tak menyerah. Benny Carbone melakukan pergantian tepat ketika memasukkan Lavelli.
Striker muda itu menjadi pahlawan lewat sundulan keras pada menit ke-82, memanfaatkan umpan silang Zouin.
Gol tersebut menghidupkan kembali semangat Nerazzurrini dan memaksa pertandingan ditentukan lewat adu penalti.
Di babak tos-tosan, Inter tampil lebih tenang. Eksekutor mereka menjalankan tugas dengan baik, sementara di kubu Cagliari, Liteta menjadi pesakitan setelah gagal menuntaskan penalti krusial.
Zarate memastikan kemenangan Inter, menutup skor menjadi 5-3 dan memastikan gelar Supercoppa Primavera melengkapi koleksi trofi musim ini.
Bagi Inter Primavera, keberhasilan ini sekaligus mengirim pesan kuat bahwa proyek pembinaan usia muda klub berjalan sesuai jalur.
Tak hanya di lapangan, manajemen juga bergerak cepat mengamankan masa depan talenta potensial.