Di sisi lain, Milan sempat berharap pada darah muda.
Francesco Camarda sempat mencuri perhatian, namun manajemen memutuskan meminjamkannya ke Lecce agar mendapat menit bermain dan pengalaman.
Hal yang sama juga pernah terjadi pada Marko Lazetic, yang dibeli seharga €4,5 juta (sekitar Rp80 miliar), tetapi akhirnya dipinjamkan ke Aberdeen, Skotlandia.
Daftar panjang ini menambah catatan kegagalan sebelumnya, dari Mattia Destro, Fernando Torres, Luiz Adriano, hingga Mario Mandzukic.
Baca Juga:Marco Baroni Tak Terima Torino Dibantai Inter 5-0: Sebagian Besar Gol Hasil Kesalahan SendiriRasmus Hojlund Terima Pinangan Napoli, AC Milan Angkut Striker Rp420 Miliar Milik Sporting Lisbon
Semua penyerang ini seakan menegaskan betapa sulitnya Milan menemukan penerus Inzaghi yang mampu menghidupkan kembali aura nomor 9.
Kini, harapan baru disematkan pada Conrad Harder yang didtangkan Milan dari Sporting Lisbon.
Striker muda kelahiran 2005 itu direkrut dengan biaya €24 juta ditambah bonus €3 juta atau sekitar Rp473 miliar, lengkap dengan klausul 10 persen dari penjualan di masa depan.
Pemain berusia 19 tahun itu dijadwalkan tiba di Italia besok untuk menjalani tes medis sebelum menandatangani kontrak jangka panjang hingga 2030.
Kedatangan Harder disebut sebagai “hadiah” dari CEO Giorgio Furlani untuk pelatih baru Massimiliano Allegri.
Namun, pertanyaan besar kini mengemuka: apakah Harder benar-benar bisa menjadi solusi Milan di lini depan?
Secara potensi, Harder punya modal yang menjanjikan. Usianya masih sangat muda, tekniknya dipuji, dan ia memiliki naluri gol yang membuatnya disebut-sebut sebagai salah satu talenta Skandinavia paling potensial di Eropa.
Namun, dari sisi kebutuhan jangka pendek, Milan masih menghadapi keraguan.
Baca Juga:Daftar Pemain Inter yang Mendapat Pujian dari Jurnalis Italia Usai Bantai Torino 5-0Jurnalis Italia Sanjung Kemenangan Telak Inter atas Torino, Sebut Petar Sucic sebagai Modric Baru
Untuk menghadapi ketatnya persaingan di Serie A, mereka membutuhkan penyerang dengan produktivitas teruji untuk bersaing dengan Napoli, Inter, dan Juventus.
Itulah sebabnya nama besar seperti Dusan Vlahovic tetap masuk dalam daftar incaran.
Jika Harder hanya dijadikan andalan utama tanpa tambahan striker berpengalaman, beban di pundaknya bisa terlalu berat.
Apalagi, transisi dari Liga Portugal ke Serie A bukan hal mudah—sejarah mencatat banyak striker muda yang butuh waktu lama beradaptasi dengan ketatnya pertahanan tim-tim Italia.
Harder jelas bukan jawaban instan untuk ambisi juara musim ini yang memaksa Allegri harus memutar otak untuk membangun lini depan yang solid.