RADARTASIK.ID – Ambisi Como di Serie A kian jadi sorotan usai menekuk Lazio di pekan perdana dan strategi transfer berani yang mulai membuahkan hasil.
Presiden klub asal Indonesia, Mirwan Suwarso, yang mewakili keluarga Hartono sebagai pemilik, membeberkan sejumlah cerita menarik di balik perjalanan tim berjuluk Larian tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Corriere della Sera.
Salah satu kisah paling mencuri perhatian adalah keputusan Alvaro Morata untuk bergabung dengan Como.
Baca Juga:Kental Nuansa Spanyol, Fabregas Inginkan Bintang Muda AC Milan Lulusan Akademi MadridJurus Pamungkas AS Roma di Bursa Transfer: Gasperini Rayu Pemain Serie B Pindah ke Olimpico
Striker Spanyol itu, kata Mirwan, rela memotong gajinya lebih dari separuh hanya demi bermain di bawah arahan Cesc Fabregas.
“Alvaro sangat menyukai gaya bermain Fabregas. Dia rela memangkas gajinya lebih dari 50 persen agar bisa datang ke sini. Itu menunjukkan bahwa proyek ini lebih dari sekadar angka di atas kertas,” ungkap Mirwan.
Namun, Mirwan menegaskan bahwa target utama Como bukanlah sekadar mengejar tiket ke Eropa.
Ia menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, Como masih dalam fase membangun pondasi dan berusaha bermain cantik di pasar transfer dengan menjual para pemain mereka untuk menjaga kesehatan keuangan klub.
“Kami menginvestasikan lebih dari 100 juta euro di bursa transfer, tetapi jumlah itu tidak dibayarkan sekaligus,” paparnya.
“Fondasi harus dibangun dengan sabar. Setelah para pemain muda berkembang, kami mungkin harus menjual sebagian dari mereka untuk menjaga keberlanjutan,” tambahnya.
“Lolos ke Eropa bukanlah tujuan utama dalam rencana bisnis kami,” tegasnya.
Baca Juga:La Gazzetta: Olivier Giroud Satu-satunya Striker AC Milan yang Selamat dari Kutukan Nomor 9 Warisan InzaghiMarco Baroni Tak Terima Torino Dibantai Inter 5-0: Sebagian Besar Gol Hasil Kesalahan Sendiri
Salah satu topik panas musim panas ini adalah rumor ketertarikan Inter Milan pada Cesc Fabregas.
Mirwan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah merasa tersudut dan memuji pendekatan yang dilakukan Inter untuk membawa Fabregas.
“Bukannya kami melakukan sesuatu yang luar biasa untuk mempertahankannya. Fabregas tidak pernah menyatakan ingin pergi,” ujarnya.
“Inter mendekati secara profesional, bahkan dia meminta izin untuk bernegosiasi. Tapi kami menolak. Dari luar, mungkin terlihat seperti sinetron, tapi bagi kami situasinya jelas,” katanya.
Tak kalah menarik adalah isu seputar bintang muda Nico Paz yang menjadi incaran klub Eropa.