RADARTASIK.ID – Inter Milan membuka Serie A dengan gemilang setelah menghancurkan Torino 5-0 di San Siro.
Dalam analisisnya di Calciomercato, jurnalis senior Italia Sandro Sabatini menyanjung permainan Nerazzurri yang begitu dominan, sekaligus menyebut gelandang anyar Petar Sučić sebagai “Luka Modric baru” berkat penampilan impresifnya.
Atmosfer di stadion yang dihadiri lebih dari 70 ribu penonton menjadi saksi lahirnya era baru Cristian Chivu di bangku pelatih Inter.
Baca Juga:Capello Sindir Kualitas Pemain AC Milan: Bek Tidak Bisa Merasakan Pergerakan Striker LawanPrediksi Skor dan Susunan Pemain Inter vs Torino: Petar Sucic Starter, Bony Cadangan
Meski Curva Nord memilih mogok mendukung, performa Lautaro Martínez dkk justru meledak dengan dominasi penuh sejak menit awal.
Hasil telak ini disebut Sabatini sebagai jawaban atas keraguan yang sempat muncul usai Inter tampil loyo di akhir musim lalu.
“Inter memulai seperti Napoli tahun lalu, dengan kemenangan besar yang memberi sinyal jelas: perebutan Scudetto akan kembali ketat, mungkin lagi-lagi menjadi duel dua tim,” tulisnya.
Sučić Jadi MVP
Nama yang paling disorot tentu saja Petar Sučić. Gelandang berusia 22 tahun itu tampil penuh percaya diri di laga debutnya dan langsung dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan.
Sabatini bahkan menilai Sučić memiliki aura dan kualitas yang mengingatkan pada kompatriotnya, Luka Modric.
“Jika ini bukan sekadar euforia Agustus, Inter bisa memiliki Modric baru—lebih tinggi 20 sentimeter dan hampir dua dekade lebih muda,” ujarnya.
Sučić lahir di Kroasia namun dinaturalisasi Bosnia dan dikenal sebagai gelandang serba bisa seperti Modric.
Baca Juga:Como Puncaki Klasemen Serie A, Fabregas: “Kemenangan Atas Lazio Bukan Hasil dari Uang Instan"Fabrizio Romano: Como Tolak Tawaran Rp1,2 Triliun dari Tottenham untuk Nico Paz
Ia bisa beroperasi sebagai regista, mezzala, hingga gelandang bertahan karena pemahaman taktikalnya yang matang.
Berkat visinya, aliran bola Inter begitu mulus. Tidak heran, Sabatini memberi pujian ganda: untuk Inter yang berani merekrutnya, dan untuk Chivu yang langsung menurunkannya sejak menit pertama.
Di sektor pertahanan, Benjamin Pavard dan Francesco Acerbi tampil kokoh menghadapi upaya serangan Granata yang sporadis.
Alessandro Bastoni bahkan disebut Sabatini sebagai salah satu pemain paling menonjol di lini belakang.
Sementara di sayap, Denzel Dumfries dan Federico Dimarco tampil eksplosif, mengirimkan umpan-umpan berbahaya yang membuat Torino kewalahan.