PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kawanan monyet ekor panjang di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran kembali membuat ulah.
Mereka kerap meninggalkan habitat aslinya dan memasuki permukiman warga.
Peristiwa serupa terjadi pada Senin, 25 Agustus 2025, di Jalan Kidang Pananjung, kawasan Pasar Wisata Pangandaran.
Tiga ekor monyet terlihat dengan leluasa meloncat dari satu atap rumah ke atap lainnya, sehingga membuat warga Pangandaran resah.
Baca Juga:Solar Mana Solar? Sampah di Objek Wisata Pantai Pangandaran MenumpukPencurian Mobil Berujung Kejar-kejaran, Dua Pria Asal Tasikmalaya Dibekuk di Pangandaran setelah Masuk Jurang
Petugas TWA Cagar Alam Pangandaran pun segera turun tangan untuk menggiring satwa liar tersebut kembali ke habitatnya.
Petugas TWA, Hadiat Kelsaba, menjelaskan, kebiasaan monyet keluar dari kawasan hutan sebenarnya sudah sering terjadi.
Ia menilai perilaku monyet itu dipicu oleh pola makan yang berubah akibat ulah wisatawan.
Para pengunjung terbiasa memberi makanan dengan rasa gurih, manis, dan asin, sehingga membuat monyet lebih suka mencari sumber makanan di luar habitatnya.
Menurutnya, meski makanan alami di dalam cagar alam cukup melimpah seperti dedaunan dan buah-buahan, monyet tetap lebih tertarik dengan pakan dari manusia.
”Makanan di habitat aslinya masih banyak, tidak kekurangan,” ucapnya.
Fenomena ini bahkan sudah berlangsung sejak lama dan sulit diubah.
Hadiat, yang akrab disapa Encek, menambahkan, wisatawan kerap menganggap memberi makan monyet sebagai sebuah atraksi.
Baca Juga:Harapan Hidup Warga Kabupaten Pangandaran Tembus 71 Tahun, BPS Beberkan Faktor PenentunyaSusi Pudjiastuti Sebut Hanya Ada 2 Pacuan Kuda di Dunia yang Menghadap Laut, Legokjawa dan Inggris
Ada semacam kepuasan tersendiri setelah berinteraksi langsung dengan satwa tersebut, meski sebenarnya tindakan itu justru merugikan.
Pihak pengelola pun sudah memasang larangan memberi makan monyet di area wisata, tetapi aturan itu masih sering diabaikan.
Ia juga mengungkapkan, mengembalikan monyet pada perilaku alaminya bukan perkara mudah.
Ketika satwa itu keluar dari hutan, petugas biasanya hanya bisa menggiring mereka kembali karena proses penangkapan sangat sulit dilakukan.
Beberapa waktu lalu, kejadian serupa juga sempat terjadi ketika seekor monyet masuk ke area hotel di kawasan Pantai Barat Pangandaran.
Saat ini tercatat ada delapan kelompok monyet ekor panjang yang hidup di TWA Cagar Alam.
Setiap kelompok rata-rata beranggotakan 35 ekor.
Di kawasan Pasir Putih Pangandaran, satu kelompok bahkan bisa terbagi lagi menjadi lima subkelompok. (Deni Nurdiansah)