Susi Pudjiastuti Sebut Hanya Ada 2 Pacuan Kuda di Dunia yang Menghadap Laut, Legokjawa dan Inggris

pacuan kuda
Kuda tanpa joki (kanan) terus bersaing melawan dua saingannya  di ajang Indonesia’s Horse Racing Merdeka Cup 2025 di Pacuan Kuda Legokjawa, Kabupaten Pangandaran, pada Minggu, 24 Agustus 2025. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Ribuan warga Pangandaran tumpah ruah ke Arena Pacuan Kuda Legokjawa, Kecamatan Cimerak, pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Mereka rela berpanas-panasan demi menyaksikan kuda-kuda pacu berlari kencang di lintasan sepanjang 2.000 meter dengan lebar 16 meter.

Ajang bertajuk Indonesia’s Horse Racing Merdeka Cup 2025 ini sukses menyedot perhatian masyarakat lokal hingga wisatawan yang sengaja datang untuk merasakan atmosfer balap kuda di tepi pantai.

Baca Juga:Sarasa Institute Desak Transparansi dalam Kasus Tiket Wisata Palsu di Kabupaten PangandaranHari Ini, 86 Kuda Bertarung di Pacuan Kuda Legokjawa, Pangandaran Bidik Sport Tourism

Acara tersebut juga dihadiri oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang dikenal sebagai tokoh asal Pangandaran.

Ia menyebut pacuan kuda Legokjawa sebagai salah satu arena paling unik di Indonesia karena lokasinya yang langsung menghadap laut.

Susi menuturkan, pacuan kuda di tepi pantai sangat jarang ditemukan di dunia.

Menurutnya, hanya ada dua lokasi yang memiliki arena serupa, yaitu di Inggris dan di Legokjawa.

Karena itu, ia merasa selalu antusias saat menonton balap kuda di kampung halamannya tersebut.

”Kalau saya selalu excited nonton pacuan kuda,” ucapnya.

Tak hanya tokoh nasional, masyarakat juga menunjukkan semangat luar biasa.

Maman Durahman, salah seorang warga, rela menyewa mobil bak terbuka bersama tetangganya dari Parigi hanya untuk bisa hadir menyaksikan pacuan kuda ini.

Ia mengaku momentum ini sangat sayang dilewatkan, karena selain hiburan, acara tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga.

Baca Juga:Pelaku Usaha Desak Pemindahan Keramba Jaring Apung di Pantai Timur Pangandaran, Dinilai Ganggu WisataApa Alasan di Balik Rotasi Jabatan di Polres Pangandaran?

Warga lain tampak memadati sisi lintasan, bersorak setiap kali kuda berpacu kencang menuju garis akhir.

Suasana riuh sorakan penonton bercampur dengan suara derap kaki kuda, menciptakan atmosfer meriah yang jarang ditemui di daerah lain. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar