Berdasarkan data Dapodik Kemendikdasmen pada semester ganjil 2025/2026, di Garut terdapat 1.422 SD Negeri dan 120 SD Swasta, 140 SMP Negeri dan 288 SMP Swasta, 32 SMA Negeri dan 111 SMA Swasta, 15 SMK Negeri dan 155 SMK Swasta, serta 2 SLB Negeri dan 34 SLB Swasta.
Belum Punya Gambaran
Sementara, di Kabupaten Pangandaran, Dinas Pendidikan belum punya gambaran untuk rencana penerapan mata pelajaran coding-AI tersebut. Meski begitu sejumlah guru tengah mengikuti pelatihan oleh LPD.
“Termasuk untuk bahan ajarnya belum ada gambaran, karena guru-gurunya sedang ikut pelatihan, untuk mendatangkan bahan ajarnya dari mana, kita belum sampai kesana,” jelas Kabid SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Darso,.
Baca Juga:Pembelajaran Koding-AI Diwajibkan bagi Sekolah Penerima Dana BOS KinerjaRp 750 Miliar DIgelontorkan, Pelajaran Coding AI Segera Masuk Sekolah, Penerima Bos Kinerja Diwajibkan
Darso menegaskan seluruh sekolah akan menerapkan mata pelajaran ini, dengan jumlah 287 SD negeri dan swasta di Pangandaran.
Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Pangandaran, Endang Suherman, mengatakan pelajaran Coding AI akan terintegrasi dengan mata pelajaran TIK.
“Jadi materi codingnya di TIK, untuk kesiapan tergantung sekolah masing-masing, kalau yang sudah siap, mulai dari sekarang juga sudah beli bukunya,” ucapnya.
Namun, ia mengakui sekolahnya saat ini belum membeli buku.
“Jadi anggaran untuk beli bukunya dari dana BOS, tergantung dari kemampuan sekolah,” jelasnya.
Menurutnya, guru yang akan mengajar bisa berasal dari mata pelajaran TIK maupun MIPA.
“Ya dekat-dekatnya dengan guru TIK dan MIPA,” ujarnya.
Endang menyebut, siswa yang menerima pelajaran Coding AI adalah kelas XI sampai XII.
“Kalau untuk pengadaan bahan ajarnya, masing-masing sekolah biasanya sudah ada rekanan, biasanya kesana, saat ini jumlah SMP di Pangandaran ada 54 sekolah,” ungkapnya. (obi/ den/ags)