Di Kabupaten Garut, Mentor untuk Pembelajarna Koding dan AI Dibiayai Secara “Rereongan”

pembelajaran kodong dan AI di sekolah di tasikmalaya dan sekitarnya
gambar ilustrasi: pixabay
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Di Kabupaten Garut, pembelajaran coding-Ai memang sudah mulai diterapkan di tahun ajaran 2025/2026.

“Kami sudah mulai mengimplementasikan mata pelajaran pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial,” ucap Ketua MKKS SMK Kabupaten Garut, Nety Ahlan, Minggu (23/8/2025).

Ia menjelaskan pembelajaran ini ditujukan untuk kelas X sebagaimana Permendikdasmen No. 13 pada semester 1 tahun pelajaran 2025/2026, setelah melalui workshop dan pelatihan KKA bagi guru di Kabupaten Garut melalui BOS Kinerja.

Baca Juga:Pembelajaran Koding-AI Diwajibkan bagi Sekolah Penerima Dana BOS KinerjaRp 750 Miliar DIgelontorkan, Pelajaran Coding AI Segera Masuk Sekolah, Penerima Bos Kinerja Diwajibkan

“Saat ini, proses yang kami lakukan masih pada tahap edukasi dan pelatihan bagi para guru (Diseminasi kepada guru pada tiap satuan pendidikan masing-masing),” katanya.

Menurut dia, tujuan tahap ini agar semua guru memiliki pemahaman dasar sebelum mengaplikasikan program kepada siswa.

Nety menyampaikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menyelenggarakan lokakarya untuk meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaatkan teknologi digital, termasuk koding dan AI. Namun, keterbatasan anggaran BOS Kinerja menjadi tantangan.

“Beberapa sekolah yang tidak mendapatkan BOS Kinerja memanfaatkan fleksibilitas dari Dana BOS Reguler untuk mendukung program ini,” ungkapnya.

Untuk mentor atau pelatih, sekolah-sekolah di Garut sepakat membiayainya bersama-saa atau “rereongan”. Pelatihan juga melibatkan kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, dan penyedia jasa swasta.

Menurutnya, kelas yang akan belajar AI adalah kelas X di sekolah yang sudah memiliki sarana dan instruktur memadai.

“Kelas X di sekolah-sekolah yang sudah memiliki sarana dan instruktur yang memadai. sebagaimana Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 perubahan atas Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah mengenai mata pelajaran pilihan Coding dan Kecerdasan Artifisial,” katanya.

Baca Juga:Mahasiswa Endus Dugaan Nepotisme di Lelang Proyek Puskesmas di Kota Tasikmalaya!Proses Audit Selesai, Kepala SMAN 3 Tasikmalaya Dinyatakan Tidak Bersalah dan Aktif Kembali

Nety menyebut berbagai modul dan buku digunakan sebagai bahan ajar. Mulai dari modul bimbingan teknis guru yang diterbitkan Dirjen GTK, Buku AI kelas X karya Ono W. Purbo dan Aolia Ikhwanudin, hingga buku berjudul Seru Belajar Coding & AI karya Yusef Maulana, alumni SMKN 9 Garut. Ada juga literatur digital seperti artikel, jurnal, hingga video di YouTube. Materi pembelajaran pun dikemas menarik.

“Seperti melalui permainan (game) dan proyek-proyek sederhana. Tujuannya adalah untuk mengenalkan konsep dasar coding dan AI tanpa membuat siswa merasa terbebani, tetapi tetap mendorong siswa berpikir kritis,” katanya.

0 Komentar