TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pondok Pesantren Darussalam Rajapolah Tasikmalaya menggelar apel tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy (PPKA) pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Badan Wakaf beserta anggota, Camat Rajapolah, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi Golkar, serta dewan guru dan asatidz–ustadzat bersama sejumlah wali santri.
Meskipun hujan sempat turun di pagi hari, acara tetap berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan. Sebelum apel dimulai, seluruh peserta mengikuti istigasah, doa bersama, zikir, dan shalawat yang dipimpin oleh KH Ahmad Hidayat.
Baca Juga:Guru PPPK Paru Waktu di Kabupaten Tasikmalaya Mogok Mengajar Massal, Tuntut Kesejahteraan yang Layak!Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!
KH Ahmad juga menyampaikan tentang pentingnya dimensi spiritual sebagai fondasi dalam kegiatan pesantren.
Tahun ini, apel tahunan mengusung tema “Santri Darussalam Rajapolah Tasikmalaya Mewujudkan Generasi Sempurna yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi untuk Indonesia yang Maju dan Sejahtera”.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Rajapolah, Dr KH Ahmad Deni Rustandi MAg, dalam sambutannya menegaskan bahwa pesantren harus berpegang pada prinsip “Al-Muhafazhatu ‘ala al-qadim al-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah, wa al-muhafazhatu ‘ala al-qiyam wa al-taghyīr ilā al-kamāl,” yang artinya menjaga tradisi lama yang baik sembari mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik untuk menuju kesempurnaan.
Dr Ahmad Deni Rustandi menambahkan bahwa Darussalam berkomitmen untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia, berilmu tinggi, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai Iman, Islam, dan Ihsan.
“Apel tahunan PPKA 2025 ini tidak hanya sebagai momentum pengenalan bagi santri baru, tetapi juga sebagai penguatan visi pesantren dalam menyiapkan generasi yang mandiri, berdaya saing tinggi, serta siap berkarya bagi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia,” ujarnya.
Camat Rajapolah, Agung Nurbudiansyah SSos, memberikan apresiasi terhadap konsistensi Pondok Pesantren Darussalam dalam membentuk generasi berkarakter.
“Pondok pesantren adalah pusat pendidikan yang tidak hanya melahirkan insan berilmu, tetapi juga sebagai benteng moral bagi kehidupan di masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:Dosen Unsil Tasikmalaya Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM di Desa Selasari Kabupaten PangandaranPerlengkap Pelayanan, RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Hadirkan Klinik Hematologi Onkologi
Setelah apel, para santri menampilkan ragam seni dan budaya Nusantara. Santri Putri menyuguhkan Grand Opening Putri, Senam Kreasi (Gymbas), Tari Nusantara, Atraksi Pramuka, dan Silat Maung Ali Darussalam Putri. Sementara itu, santri Putra menyajikan pertunjukan seperti Grand Opening Putra, Ondel-ondel, Singa Depok, Bebegig Sukamantri, Reog Ponorogo, Wayang Windu, Tari Kecak Bali, dan Tari Indonesia Timur.