Pipa PDAM Bocor di Pamongkoran, Jalan Rusak dan Warga Kota Banjar Resah: Ini Penjelasan Perumdam Tirta Anom

pipa PDAM bocor
Air yang berasal dari pipa PDAM yang bocor membasahi Jalan Gerilya di Lingkungan Pamongkoran, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jumat, 22 Agustus 2025. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Genangan air yang tak kunjung surut di Jalan Gerilya, Lingkungan Pamongkoran, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, kembali meresahkan warga.

Meski tidak turun hujan, air terus muncul dari tanah dan meluber ke badan jalan.

Kondisi ini membuat jalan licin, rawan kecelakaan, serta mempercepat kerusakan aspal.

Baca Juga:Anak Berkebutuhan Khusus Asal Kota Banjar Catatkan Namanya di Table Tennis Championship 2025 Apakah Paguyuban Pedagang Pasar Banjar Akan Menolak Keras Rencana Relokasi?

Cahyo, salah seorang warga, menuturkan, air yang keluar dari tanah di depan rumah warga telah muncul selama beberapa hari terakhir.

”(Air) tidak pernah berhenti keluar,” ujarnya, Jumat, 22 Agustus 2025.

Menurutnya, meskipun tak ada hujan, genangan tetap bertambah setiap waktu.

Hal itu membuat warga menduga penyebabnya adalah pipa PDAM bocor.

Ia menyayangkan lambannya penanganan, karena air yang dibiarkan mengalir sia-sia bukan hanya merusak jalan, tetapi juga membuang sumber daya yang seharusnya bisa dimanfaatkan masyarakat.

Warga pun berharap pihak terkait segera turun tangan melakukan perbaikan sebelum kerusakan semakin parah.

Menanggapi hal tersebut, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom melalui Kabag Umum, Tato Hendarto, membenarkan, kebocoran pipa di kawasan Pamongkoran memang kerap terjadi.

Ia menjelaskan bahwa pipa jaringan distribusi utama (JDU) yang menuju Desa Binangun sudah dipasang sejak 2016, tetapi baru beroperasi pada 2023 untuk melayani sekitar 170 sambungan rumah (SR).

Menurutnya, kebocoran pipa PDAM di Pamongkoran bukan disebabkan tekanan air yang terlalu tinggi, melainkan karena kondisi pipa yang terlalu lama terpasang tanpa digunakan.

Akibatnya, material pipa melemah ketika akhirnya dialiri air dalam jumlah besar.

Baca Juga:Setelah Keluar dari Penjara, Apakah Warga Binaan Lapas Banjar Bisa Bekerja di Lingkungan Masyarakat?Apa yang Salah dengan Ratusan Banner, Baliho, dan Spanduk di Kota Banjar sehingga Disikat Satpol PP?

Tato menambahkan, selain faktor usia pipa, kebocoran juga kerap muncul karena JDU tersebut belum berfungsi secara maksimal.

Untuk itu, pihaknya tengah mengajukan usulan kepada pemerintah agar dilakukan pengoptimalan dan penyempurnaan sistem pipa. ”Supaya tidak terjadi kebocoran lagi,” terangnya.

Langkah perbaikan segera dilakukan dengan menurunkan tim teknisi ke lapangan.

Harapannya, perbaikan ini mampu menghentikan kebocoran sekaligus mencegah insiden serupa di kemudian hari. (Anto Sugiarto)

0 Komentar