GARUT, RADARTASIK.ID – Nelayan di kawasan Pantai Selatan Kabupaten Garut menerima bantuan kapal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Bantuan kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini merupakan bagian dari pembiayaan untuk Konsorsium Cilacap yang melibatkan sejumlah koperasi di wilayah selatan Jawa.
Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), I Nengah Putra Winata, menjelaskan, konsorsium tersebut terdiri dari beberapa koperasi, di antaranya Koperasi Mino Saroyo, Koperasi Mino Pawurni dari Kebumen, Koperasi Mina Lestari dari Pangandaran, Koperasi Catra Karya Nusantara (CKN) Kabupaten Garut, serta Koperasi Maritim.
Baca Juga:Kenapa TNI AD Turun Tangan Membersihkan Eceng Gondok di Situ Bagendit Kabupaten Garut?Mencegah Jeratan Pinjol, Wahegar Membuka Peluang Baru untuk Perempuan Garut
Menurutnya, tahun ini total pembiayaan yang digelontorkan mencapai Rp 436 miliar, digunakan untuk membangun 44 kapal dengan berbagai ukuran serta dua fasilitas cold storage.
Khusus untuk Koperasi CKN di Garut, diberikan empat kapal berukuran 51 gross tonnage (GT).
Nilai investasinya mencapai Rp 31 miliar, terdiri dari Rp 22 miliar untuk kapal dan operasional, serta Rp 9 miliar untuk pengembangan warung serba ada (waserda), pembangunan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
”Nantinya kita akan kembangkan lagi, kita akan biayai lagi,” ungkapnya pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menilai kehadiran koperasi memiliki peran penting dalam mengubah pola pikir dan budaya masyarakat nelayan Garut.
Ia menekankan, koperasi dapat memperkuat kebersamaan dalam mengakses pembiayaan, pemasaran, dan teknologi.
Syakur juga menilai, nelayan tidak cukup hanya mengandalkan cara tradisional dalam menangkap ikan, tetapi perlu memanfaatkan pengetahuan serta teknologi modern.
Baca Juga:Pedagang di Pasar Cikajang Garut Mengeluh: Revitalisasi Tanpa Penertiban, Apakah Ini Solusi?Kemasan dan Legalitas, Kunci Agar UMKM Kabupaten Garut Tidak Ketinggalan Zaman
Ia menambahkan, pelatihan bagi Anak Buah Kapal (ABK) harus terus ditingkatkan agar penggunaan kapal dapat lebih optimal.
Menurutnya, tanpa transformasi tersebut, kehidupan nelayan Garut akan tetap sama seperti seratus tahun yang lalu. ”Penting sekali untuk melakukan latihan,” ungkapnya.
Ketua Koperasi CKN, Moch Dadi Ali, menyambut bantuan kapal ini dengan penuh rasa syukur, terlebih karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Koperasi.
Ia menyebut dukungan dari LPMUKP sangat berarti, mengingat koperasi yang dipimpinnya saat ini telah melayani 800 nelayan dengan 37 titik distribusi waserda di tiga kecamatan.