RADARTASIK.ID – Jelang laga pembuka Serie A di San Siro melawan AC Milan, pelatih Cremonese, Davide Nicola, mengakui betapa beratnya tantangan yang akan dihadapi timnya.
Dalam konferensi pers, Nicola menilai Rossoneri sebagai tim dengan kualitas komplet, baik secara fisik, teknis, maupun struktur permainan.
Ia menyoroti fleksibilitas taktik Massimiliano Allegri yang mampu mengubah formasi dari tiga bek menjadi empat bek tanpa mengurangi efektivitas serangan maupun ketangguhan bertahan.
Baca Juga:Curva Sud Boikot Laga AC Milan vs Cremonese, San Siro Terancam HambarArsenal Habiskan Rp4,53 Triliun Demi Akhiri Puasa Gelar Liga Inggris Selama 21 Tahun
“Semua tim Allegri sulit dilawan. Mereka bisa membangun dengan tiga bek, lalu beralih ke empat bek, selalu bergerak dan mampu menyerang ruang,” ujar Nicola dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Taktisnya, mereka matang dan disiplin. Karena itu, kami harus pandai membaca situasi, kapan menekan, kapan bertahan, dan kapan harus berani mengambil risiko,” lanjutnya.
Milan akan turun di kandang sendiri dengan status favorit kuat kendati kehilangan Rafael Leao yang mengalami masalah pada betis.
Namun, deretan nama pemain bintang seperti Pulisic, Gimenez, Loftus-Cheek, hingga Luka Modric diperkirakan tetap menjaga level permainan Milan tetap tinggi.
Bagi Nicola, pertandingan ini akan menjadi tolok ukur penting bagi timnya usai promosi ke Serie A.
“Kami butuh pengalaman seperti ini. Bermain di San Siro melawan Milan bukan hanya ujian di lapangan, tapi juga pelajaran berharga. Kami harus tampil dengan identitas jelas, apapun hasilnya,” ucapnya.
Cremonese sendiri berangkat dengan semangat baru berkat kedatangan beberapa pemain penting.
Baca Juga:Carlo Ancelotti Takjub Gattuso Jadi Pelatih Timnas ItaliaLa Gazzetta Tuding AC Milan Lakukan Blunder Datangkan Boniface: Ia Punya Riwayat Cedera Tak Kenal Ampun
Antonio Sanabria diprediksi mendapat debut sebagai ujung tombak, sementara kombinasi gelandang muda dan berpengalaman memberi warna segar di lini tengah.
Di sisi lain, laga ini akan digelar dalam suasana yang sedikit janggal bagi Milan.
Curva Sud, kelompok ultras Rossoneri yang biasanya menjadi motor atmosfer San Siro, sudah memastikan tetap melanjutkan aksi boikot.
Mereka memprotes apa yang disebut sebagai “daftar hitam tiket”, yang membuat banyak anggota kesulitan mengakses stadion.
Ketidakhadiran Curva Sud pada laga sebelumnya melawan Bari bahkan membuat atmosfer di stadion disamakan dengan suasana pemakaman, meski puluhan ribu penonton hadir.