TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga Kampung Leuwipeusing Desa Sukanagara, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, melayangkan protes terhadap kondisi jalan rusak di desa mereka dengan cara yang cukup mencolok.
Mereka memasang poster unik di dekat jalan yang rusak, sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah desa setempat yang dianggap lamban dalam menangani perbaikan jalan tersebut.
Poster-poster tersebut berisi tulisan bertuliskan “Selamat datang di objek wisata jalan butut ‘wahangan saat’,” dengan sindiran tajam terhadap pemerintah desa.
Baca Juga:Guru PPPK Paru Waktu di Kabupaten Tasikmalaya Mogok Mengajar Massal, Tuntut Kesejahteraan yang Layak!Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!
Tak hanya itu, poster juga memuat nama Kepala Desa Sukanagara yang menjabat dua periode, Oih Sugianto, dan kalimat tajam “Kampung Tertinggal 2025”. Ada juga sindiran mengenai ketidakadilan terkait pajak, dengan tulisan “Pajak telat didenda, jalan butut diantep”.
Di sekitar gapura desa, warga bahkan menanam pohon pisang sebagai bentuk protes tambahan. Mereka menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah desa yang telah lama mengabaikan kondisi jalan yang rusak parah.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Oih Sugianto, Kepala Desa Sukanagara, memberikan penjelasan mengenai kondisi jalan tersebut. Menurutnya, jalan di Kampung Leuwipeusing merupakan jalan lingkungan dengan panjang 676 meter dan lebar 2 meter.
Ia menyebutkan bahwa perbaikan jalan tersebut akan dimulai pada tahap kedua pembangunan, meskipun ia belum dapat memastikan bulan kapan proses tersebut akan dimulai. Anggaran yang disiapkan untuk perbaikan mencapai Rp 180 juta.
Oih menjelaskan bahwa jalan tersebut sudah lama rusak, sekitar 10 tahun lalu, dan baru tahun ini masuk dalam prioritas perbaikan. Selain jalan di Leuwipeusing, pemerintah desa juga berencana untuk memperbaiki jalan lainnya, termasuk pembangunan jalan penghubung antar dua desa, yaitu dari Genteng ke Sukasenang.
Namun, ia tidak dapat memberikan janji pasti mengenai waktu dimulainya perbaikan.
Warga Kampung Leuwipeusing, Heri (39), menyampaikan keluhan mereka mengenai kondisi jalan yang sudah rusak selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga:Dosen Unsil Tasikmalaya Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM di Desa Selasari Kabupaten PangandaranPerlengkap Pelayanan, RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Hadirkan Klinik Hematologi Onkologi
“Warga sudah sering mengajukan permintaan untuk perbaikan jalan, tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas dari pemerintah desa,” ucapnya, menjelaskan.
Heri juga mengungkapkan bahwa jalan yang rusak ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor yang sering tergelincir saat hujan turun.