RADARTASIK.ID – Situasi di AS Roma kembali ramai diperbincangkan setelah Leon Bailey, rekrutan anyar dari Bayer Leverkusen langsung mengalami cedera otot pada sesi latihan perdananya.
Cedera ini bukan hanya pukulan telak bagi pelatih Gian Piero Gasperini, tetapi juga akan merubah arah strategi klub.
Dalam wawancaranya bersama Sportitalia, Mantan direktur olahraga Roma, Gianluca Petrachi melihat cedera Bailey sebagai bencana bagi Gasperini.
Baca Juga:Tudor Tak Habis Fikir Bursa Transfer Masih Dibuka Ketika Serie A Sudah Dimulai: “Ini Gila”Bergerak dalam Senyap, Inter Rekrut Gelandang Timnas Prancis Seharga Rp454 Miliar
“Mengenal Gasperini, saya yakin dia tidak akan senang dengan situasi ini,” ujar Petrachi dilansir dari Tuttomercatoweb.
“Cedera Bailey adalah bencana, karena dia pemain sayap dengan kecepatan luar biasa, bakat, dan karakteristik yang sesuai dengan filosofi Gasperini,” lanjutnya.
Petrachi kemudian menyarankan Roma untuk membangun fondasi tim di bawah arahan Gasperini.
Ia menyebut nama Claudio Ranieri, mantan pelatih yang pernah membawa Roma melewati periode sulit, sebagai figur penting yang bisa berperan dalam mendukung proyek ini.
“Ranieri bisa membantu Roma dengan cara pandangnya terhadap sepak bola. Ia tipe pelatih yang konsisten, mampu mengembangkan pemain, dan jika diberi waktu, akan memberikan hasil yang nyata,” tambahnya.
Tidak hanya soal pelatih, Petrachi juga menyinggung peran direktur olahraga Frederic Massara.
Menurutnya, kedatangan Gasperini sebagai pelatih jelas menjadi anugerah bagi seorang direktur.
Baca Juga:Victor Boniface Tinggal Tes Medis, AC Milan Masih Buru Tiga Striker LainBastoni Akui Napoli Favorit Peraih Scudetto: Inter Butuh Semua Orang untuk Bertahan dan Menyerang
“Bagi seorang direktur olahraga, memiliki Gasperini adalah sebuah keuntungan. Terkadang, pemain yang keluar dari timnya tidak lagi tampil sebaik sebelumnya, karena Gasperini mampu mengeluarkan potensi maksimal mereka,” ucap Petrachi.
Namun, pria yang pernah duduk di kursi penting Trigoria itu mengingatkan bahwa Roma bukanlah klub yang mudah untuk dikelola.
Tekanan besar dari para tifosi, media, dan kultur sepak bola di ibu kota Italia kerap membuat suasana tidak stabil.
“Roma adalah lingkungan yang sangat spesifik. Tekanan besar selalu ada, dan hanya mereka yang bisa jujur yang akan bertahan. Fans Roma adalah penggemar fanatik, mereka bisa sangat keras, tapi pada saat yang sama sangat menghargai kejujuran,” ungkap Petrachi.
Ia menilai kunci keberhasilan Gasperini dan Massara dalam proyek jangka panjang di Roma bukan hanya soal strategi di lapangan atau aktivitas di bursa transfer, melainkan juga soal komunikasi yang jujur dengan publik.