Sedangkan, angka stunting Kota Tasikmalaya sebesar 22,4 persen di tahun 2022. Namun meningkat menjadi 27,1 persen pada tahun 2023. “Hal ini menunjukkan bahwa angka prevalensi Stunting di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 10,75 persen pada tahun 2024,” ujarnya.
Apalagi WHO juga menyatakan bahwa selain mengalami gangguan pertumbuhan, anak stunting juga mengalami keterlambatan perkembangan. Stunting mempengaruhi area otak yang terlibat dalam keterampilan kognisi, memori dan lokomotor.
Stunting selama masa balita dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik, gangguan fungsi kognitif, keterampilan motorik yang buruk, penurunan kapasitas fisik, dan perkembangan saraf. Stunting menghambat anak mencapai potensi fisik dan kognitif yang optimal. Stunting yang persisten pada masa balita dikaitkan dengan penurunan IQ 4-5 poin.
Baca Juga:Jayantara 2025 Akselerasi Ekonomi Priangan Timur, Bank Indonesia Tampilkan Showcase 93 UMKM InspiratifJayantara Priangan Timur 2025 Siap Ramaikan Akhir Pekan! BI Tasikmalaya Dorong Akselerasi Ekonomi
“Oleh karenanya perlunya penanganan balita stunting menjadi prioritas program penanganan dan pencegahan secara nasional dan daerah, salah satunya peran pendidikan tinggi, yaitu Unsil. Karena butuh komitmen bersama dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” katanya.
Untuk itu, Tim PPM Unsil kepada ibu yang punya balita dalam upaya pencegahan stunting adalah pesan agar ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya dan mengonsumsi tablet tambah darah.
Dalam mencegah kekurangan yodium dengan memastikan ibu menggunakan garam beryodium. Ibu dapat memberikan ASI Eksklusif, karena kebutuhan gizi pada bayi 0-6 bulan sudah terpenuhi dari ASI saja.
“Artinya pentingnya Inisiasi menyusui Dini (IMD) dan memberikan ASI sampai 23 bulan didampingi MP ASI. ASI harus terus diberikan semau bayi memasuki usia 6 bulan bayi perlu mendapat MP ASI,” ujarnya.
Hal yang penting juga Tim Pengabdian masyarakat Unsil berpesan dalam menanggulangi cacingan, selalu memastikan agar anak-anak menggunakan alas kaki saat bermain di tanah dan rajin cuci tangan. Lalu juga memberikan informasi pentingnya imunisasi dasar lengkap dan menggunakan jamban sehat dan menggunakan air bersih. (Fathkur Rizqi)