Dengan baterai lebih besar, cara kerja PHEV memungkinkan mobil berjalan lebih jauh hanya dengan tenaga listrik, sebelum akhirnya berpindah ke mesin bensin.
Artinya, dalam perjalanan pendek, PHEV bisa digunakan tanpa bensin sama sekali.
Contoh PHEV adalah Mitsubishi Outlander PHEV, yang sudah sempat masuk ke pasar Indonesia.
4. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
Baca Juga:Intip Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini! Ini Cara Klaim Saldo DANA Kaget Gratis 2025Wajib Coba! Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat 2025, Cara Cepat Mendapatkan Saldo DANA Gratis Setiap Hari
Jenis mobil listrik terakhir adalah FCEV, yang bekerja menggunakan sel bahan bakar (fuel cell) berbasis hidrogen. Hidrogen diubah menjadi listrik yang kemudian menggerakkan motor listrik.
Cara kerja FCEV lebih unik dibanding jenis lain, karena mobil ini tidak mengandalkan baterai besar yang harus diisi ulang, melainkan mengisi bahan bakar hidrogen di stasiun khusus.
Proses ini jauh lebih cepat dibandingkan mengisi daya baterai BEV.
Contoh FCEV di dunia adalah Toyota Mirai dan Hyundai Nexo.
Namun di Indonesia, FCEV masih jarang digunakan karena infrastruktur stasiun hidrogen belum tersedia luas.
Perbedaan BEV HEV PHEV dan FCEV
Agar lebih jelas, mari kita rangkum perbedaan BEV HEV PHEV dan FCEV:
BEV: 100% listrik, tanpa bensin, hanya menggunakan baterai.
HEV: Kombinasi bensin dan listrik, baterai tidak bisa diisi dari luar.
PHEV: Kombinasi bensin dan listrik, baterai bisa diisi dari luar dan lebih besar kapasitasnya.
FCEV: Menggunakan hidrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik.
Dari segi penggunaan, BEV dan HEV lebih umum di Indonesia, sementara PHEV dan FCEV masih terbatas karena faktor infrastruktur dan harga.