RADARTASIK.ID – Program KUR BRI 2025 menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dengan modal pinjaman berbunga rendah dan tenor yang fleksibel.
Dengan plafon hingga setengah miliar rupiah, program ini bukan hanya soal pembiayaan, melainkan strategi peningkatan daya saing bisnis kecil dan menengah.
Bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Memahami skema angsuran KUR BRI 2025. Sangat penting. Agar cicilan tidak menggerus arus kas usaha.
Baca Juga:Realme P4 Pro Pakai Snapdragon 7 Gen 4 Dan Kamera Sony 50MP, Ini Spesifikasi Lengkapnya!Begini Cara Daftar Pinjaman KUR BRI 2025 Rp150 Juta, Simak Angsuran Dan Peluang Bisnis yang Bisa Dikembangkan
Salah satu contoh menarik adalah pinjaman KUR BRI 2025 Rp90 juta, yang dapat memberikan ruang ekspansi bisnis sekaligus menjadi tantangan dalam pengelolaan keuangan.
Dengan bunga efektif 6% per tahun, cicilan terasa lebih ringan dibanding pinjaman komersial, namun tetap perlu strategi agar pembayaran tidak mengganggu operasional.
Berikut simulasi cicilan KUR BRI 2025 Rp90 juta sesuai tenor:
Tenor 12 bulan: Rp7.983.333 per bulanTenor 18 bulan: Rp5.438.889 per bulanTenor 24 bulan: Rp4.200.000 per bulanTenor 36 bulan: Rp2.950.000 per bulanTenor 48 bulan: Rp2.331.667 per bulanTenor 60 bulan: Rp1.950.000 per bulan
Dari gambaran di atas, jelas bahwa pilihan tenor memengaruhi kelonggaran arus kas dan total bunga yang dibayarkan.
Di sisi lain, memahami Tabel KUR BRI 2025 sangat penting agar pengusaha tidak salah mengambil tenor yang justru membebani bisnis jangka panjang.
Selain peluang, ada risiko yang harus dipertimbangkan UMKM saat mengambil pinjaman KUR Rp90 juta.
Pertama, risiko arus kas, yaitu potensi ketidakmampuan membayar cicilan tepat waktu jika pendapatan usaha menurun.
Baca Juga:Resmi Meluncur! Vivo T4R Unggul Hampir di Semua Lini, Begini Spesifikasi Dan Fitur Lengkapnya!Strategi Mengajukan KUR Mandiri 2025 Rp500 Juta dan Manfaatnya bagi Pelaku Usaha
Kedua, risiko manajemen stok, di mana modal yang terlalu besar bisa mendorong pembelian bahan baku berlebihan sehingga dana tidak berputar optimal.
Ketiga, risiko strategi pengembalian, di mana pengusaha terlalu fokus pada pelunasan cicilan, tetapi melupakan alokasi untuk inovasi produk dan pemasaran.
Agar aman. Pelaku usaha perlu memproyeksikan. Pemasukan bulanan minimal 2–3 kali lipat. Dari nilai cicilan.
Dengan demikian, cicilan dapat terbayar tanpa mengganggu biaya operasional maupun kebutuhan darurat.
Selain itu, Dana KUR BRI 2025 sebaiknya diarahkan untuk aktivitas yang produktif, seperti modernisasi peralatan atau pengembangan distribusi, bukan untuk kebutuhan konsumtif.
Persyaratan syarat KUR BRI 2025 juga relatif mudah, cukup dengan KTP, KK, izin usaha, dan bukti bahwa usaha sudah berjalan minimal 6 bulan.