Resmi! Jalur Pendakian Lewat Talaga Bodas Ditutup, Wisata Garut Hadapi Tantangan Pelestarian Alam

Talaga Bodas
Pemandangan objek wisata Talaga Bodas di Kabupaten Garut yang berdampingan langsung dengan kawasan cagar alam. (Dok. Disparbud Kabupaten Garut)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kabupaten Garut, dengan segala keindahan alamnya, terus menawarkan berbagai destinasi wisata menarik.

Di antara wisata alam yang terkenal adalah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Talaga Bodas, serta curug-curug yang menawan.

Namun, belakangan ini, perhatian besar perlu diberikan terkait lokasi wisata yang berbatasan langsung dengan kawasan cagar alam, mengingat potensi kerusakan lingkungan yang bisa terjadi akibat kegiatan wisata yang tidak terkendali.

Baca Juga:Punya 42 Kecamatan, Angka Kemiskinan Kabupaten Garut Terus Turun dalam 10 Tahun Terakhir, Sekarang 9,68 PersenPersigar Bidik Liga 4, Seleksi Pemain Lokal Garut Jadi Prioritas!

Aam Pathulloh, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, mengungkapkan, beberapa kawasan wisata alam berada sangat dekat dengan cagar alam, yang membuat pengelola wisata harus memastikan bahwa pengunjung tidak memasuki area yang dilindungi tersebut.

Aam menegaskan pentingnya pengawasan dan edukasi untuk memastikan wisatawan tahu mana yang merupakan kawasan wisata alam dan mana yang termasuk dalam kawasan konservasi yang harus dilindungi.

Menurut dia, banyak tempat wisata alam di Garut yang memang berada di bawah kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Perhutani.

”Bagaimanapun juga sebuah tempat wisata itu harus memperhatikan peraturan perundang-undangan,” ucapnya, Rabu, 20 Agustus 2025.

Salah satu kawasan yang menjadi perhatian khusus adalah Talaga Bodas, tempat yang kerap dikunjungi oleh pendaki yang ingin mencapai Gunung Sagara.

Aam menjelaskan, jalur pendakian yang melewati Talaga Bodas ke Gunung Sagara ternyata masuk ke kawasan cagar alam.

Meskipun jalur ini menawarkan pemandangan yang spektakuler, khususnya di puncak gunung yang bisa melihat keindahan Talaga Bodas dari ketinggian, namun pendakian ini sangat berisiko dan berbahaya.

Baca Juga:Dari Sabu, Senjata Api, Rokok Ilegal, hingga Dolar Palsu: Kejari Garut Bersihkan Barang Bukti Inkrah 2025Desa Wisata di Garut: Dari Ratusan Pilihan, Hanya Beberapa yang Sukses Bertahan

Karena jalur pendakian ini berada dalam kawasan cagar alam yang dilindungi, Disparbud bekerja sama dengan BKSDA untuk menutup jalur pendakian lewat Talaga Bodas.

”Jadi tidak ada yang naik situ (lewat Talaga Bodas, red). Karena memang membahayakan. Jadi semuanya naik dari Sucinaraja,” katanya.

Penutupan jalur Talaga Bodas ini dilakukan demi menghindari kerusakan lebih lanjut pada ekosistem yang sensitif di kawasan cagar alam.

Selain itu, keputusan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko bagi pendaki yang belum memahami potensi bahaya yang ada di jalur tersebut.

0 Komentar