TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan UMKM, perluasan digitalisasi, serta pemberdayaan ekonomi syariah di wilayah Priangan Timur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tasikmalaya menggelar event Jayantara Priangan Timur 2025: UMKM Unggul, Digital Tangguh, Ekonomi Syariah Tumbuh.
Acara digelar di Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya pada 20 hingga 24 Agustus 2025. Adapun opening ceremony telah diselenggarakan tadi malam (21/8/2025) yang dihadiri sejumlah pejabat. Di antaranya Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Wakil Wali Kota Banjar Dr H Supriana MPd, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid SPd, Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparulloh, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi, Ketua Dekranasda Kota dan Kabupaten se-Priangan Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Laura Rulida ESP, mengatakan bahwa urgensi Jayantara sebagai simbol masa depan yang cerah, penuh kejayaan.
Baca Juga:Jayantara Priangan Timur 2025 Siap Ramaikan Akhir Pekan! BI Tasikmalaya Dorong Akselerasi EkonomiDosen Unsil Kenalkan Teknologi Robotika kepada Siswa SDN Citapen
“Makna inilah yang kita harapkan terwujud bagi perekonomian di Priangan Timur, dan bahkan Indonesia secara keseluruhan,” ucap Laura.
Tema Jayantara 2025 yaitu UMKM Unggul, Digital Tangguh, Ekonomi Syariah Tumbuh menggambarkan arah perjuangan bersama.
“UMKM yang unggul menjadi tulang punggung ekonomi, digitalisasi menjadi jembatan untuk memperluas pasar dan ekonomi syariah memberi fondasi agar pertumbuhan berjalan lebih adil, inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menyebutkan, UMKM merupakan pilar utama perekonomian nasional. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan terdapat 65,5 juta UMKM, dengan kontribusi sekitar 57 persen terhadap PDB serta menyerap 97 persen tenaga kerja. Namun peran UMKM tidak hanya terbatas pada pasar domestik. UMKM juga memiliki potensi besar untuk menembus pasar global.
Untuk itu Bank Indonesia berkomitmen mendukung UMKM agar semakin berdaya saing. Sepanjang 2025, UMKM binaan berhasil mencatat ekspor senilai Rp 1,4 triliun.
“Sebuah capaian membanggakan sekaligus bukti bahwa produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global,” terangnya.
Pengembangan UMKM di Bank Indonesia berlandaskan pada tiga pilar utama, yaitu: Korporatisasi, yakni mendorong UMKM bertransformasi menjadi usaha yang lebih formal, profesional, dan ber-tata kelola baik, sehingga mampu masuk ke rantai pasok yang lebih luas.