Selain mempermudah akses, jembatan itu diyakini akan kembali menghidupkan geliat ekonomi masyarakat.
“Dulu warga sekitar Ciamis dan Kampung Benteng itu banyak akses usaha, hal-hal yang secara ekonomi diuntungkan. Sehingga masyarakat timbul keinginan kalau disambungkan lebih dekat lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, masyarakat telah lama menggunakan jembatan gantung sebagai jalur alternatif. Namun, seiring perkembangan kebutuhan, warga berharap akses tersebut diperkuat dengan jembatan permanen.
Baca Juga:Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan 1000 Persen di Cirebon Distop Gubernur Jabar, Ini Kata Dedi MulyadiKota Tasikmalaya dan Dua Daerah Lain Belum KLA, Pemprov Jabar Gagal Raih Penghargaan Provila dari KemenPPA
“Tadinya ada jembatan gantung untuk akses warga. Biasa dipakai oleh warga. Sekarang dipermanenkan dengan jembatan itu,” kata Anang.
Hingga kini, kepastian realisasi pembangunan masih menunggu keputusan pemerintah kota terkait anggaran pembebasan lahan. DPRD menegaskan akan terus mendorong agar proyek ini tidak berlarut-larut, dengan harapan akses penghubung Kota Tasikmalaya–Ciamis benar-benar bisa dibuka pada 2026. (Ayu Sabrina)