TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana pembangunan jalan penghubung Jembatan Sukamenak menemui jalan terjal. Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapa’at, mengungkapkan bahwa hingga kini proyek tersebut belum bisa dilanjutkan karena persoalan pembebasan lahan.
“Kami sudah sarankan ke DPUTR untuk dianggarkan pembebasan lahannya,” ujar Anang saat ditemui di Gedung DPRD, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, pemerintah kota sebenarnya sempat memprogramkan pembangunan jembatan tersebut. Namun, ketika hendak dieksekusi, muncul persoalan baru. Tanah yang sebelumnya disepakati akan dihibahkan oleh pemiliknya, ternyata kini meminta biaya ganti atau pembebasan lahan.
Baca Juga:Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan 1000 Persen di Cirebon Distop Gubernur Jabar, Ini Kata Dedi MulyadiKota Tasikmalaya dan Dua Daerah Lain Belum KLA, Pemprov Jabar Gagal Raih Penghargaan Provila dari KemenPPA
“Dulu sebenarnya sudah diprogramkan, siap membangun. Ketika mau dieksekusi, ternyata tanahnya minta dibayar. Padahal, sebelum itu, pada 2023 sudah ada tanda tangan pembebasan lahan untuk dihibahkan,” jelas Anang.
Karena kondisi itu, pemerintah kota harus lebih dulu mengalokasikan anggaran pembebasan lahan, berbeda dengan Kabupaten Ciamis yang lebih siap dari sisi akses.
“Pemerintah kota jadinya harus memprogramkan pembebasan lahan dulu. Tidak seperti Kabupaten Ciamis,” katanya.
Menunggu Appraisal
Hingga kini, appraisal atau pengukuran nilai tanah belum dilakukan. DPRD menilai, harga yang beredar di masyarakat masih belum jelas.
“Belum. Nanti kan harus ada appraisal (pengukuran atau penilaian harga lahan). Ya enggak tahu, uang segitu (Rp135 juta) harus dinyatakan oleh appraisal. Dinas PUTR harus bicara dengan pemilik tanah. Kalau harga tidak sesuai ya gimana,” ujar Anang.
Dengan demikian, lanjutnya, usulan pembangunan harus diajukan kembali sebagai satu paket bersama pembebasan lahannya.
“Kalau sekarang satu paketnya harus diusulkan lagi, pembangunan dan pembebasan lahannya,” kata dia.
Akses Ekonomi Warga
Baca Juga:Bupati Pangandaran Lepas Mahasiswa KKN STH Galunggung ke Lima Desa di Kecamatan ParigiBerburu Layangan Putus, Seorang Anak di Kota Tasikmalaya Terserempet Motor dan Meninggal Dunia
Menurut Anang, pembangunan Jembatan Sukamenak bukan proyek raksasa, melainkan infrastruktur penghubung yang penting bagi mobilitas warga di perbatasan. Keberadaannya akan memangkas jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kabupaten Ciamis, terutama bagi warga sekitar Kampung Benteng yang sejak lama menggantungkan aktivitas ekonomi ke wilayah tetangga.
“Ini sebetulnya bukan project besar, karena sambungan untuk ke Kota Tasik saja. Akses untuk daerah itu agar lebih dekat ke Ciamis. Meskipun kita sudah punya Jalan Baru Lingkar Utara,” paparnya.