Forum Bela Wisata Pangandaran Desak Pencabutan Izin Keramba Jaring Apung di Pantai Timur

Forum Bela Wisata Pangandaran
Suasana di kawasan Pantai Timur Pangandaran beberapa waktu lalu. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Forum Bela Wisata Pangandaran terus mendesak agar izin Keramba Jaring Apung (KJA) milik swasta yang beroperasi di Pantai Timur Pangandaran segera dicabut.

Ketua Forum Bela Pariwisata Pangandaran, Adi Pranyoto, menegaskan, meskipun ada Keramba Jaring Apung milik Universitas Padjadjaran (Unpad) yang digunakan untuk penelitian, pihaknya tidak menghalangi keberadaan KJA tersebut.

Namun, mereka sangat menentang keberadaan Keramba Jaring Apung di Pantai Timur Pangandaran milik swasta yang dianggap mengganggu kelangsungan pariwisata setempat.

Baca Juga:Atap Rumah Lansia Roboh di Pangandaran, Hujan Deras Ungkap Bahaya Rumah LapukPemkab Pangandaran Masih Bimbang, Apakah Piutang PBB-P2 Sebesar Rp 20,4 Miliar Harus Dihapuskan?

Adi menjelaskan, gerakan penolakan terhadap KJA di Pantai Timur Pangandaran ini berasal dari para pelaku usaha wisata yang merasa terganggu oleh aktivitas tersebut.

Forum Bela Wisata Pangandaran memiliki perhatian besar terhadap keberlangsungan sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran.

Menurutnya, kawasan pantai di bawah satu mil dari garis pantai seharusnya diperuntukkan untuk konservasi dan nelayan tradisional, seperti yang dilakukan oleh para nelayan dengan alat tangkap jaring arad.

Ia juga menekankan, keberadaan Keramba Jaring Apung yang beroperasi di Pantai Timur Pangandaran berpotensi mengganggu aktivitas para nelayan tradisional, yang kemungkinan hanya akan mendapatkan sampah plastik sebagai hasil tangkapan mereka.

”Dengan keberadaan KJA itu, yakin nelayan jaring arad hanya akan mendapatkan plastik saja,” ucapnya, Selasa, 19 Agustus 2025.

Lebih lanjut, Adi menyoroti dampak negatif lain yang ditimbulkan oleh keberadaan Keramba Jaring Apung, yaitu ancaman terhadap terumbu karang di Pantai Timur Pangandaran.

Ia menjelaskan, jangkar-jangkar KJA dapat merusak ekosistem laut, padahal terumbu karang adalah rumah bagi berbagai jenis ikan dan tempat berkembang biaknya biota laut.

Baca Juga:Inspektorat Kabupaten Pangandaran Dinilai Lemah Tangani Kasus Tiket Wisata PalsuBukan Hanya Batukaras, Pantai Ciparanti Pangandaran Juga Terancam Abrasi

Usaha wisata yang mengandalkan kegiatan watersport juga diprediksi akan sangat terdampak.

Dengan terbatasnya ruang untuk kegiatan wisata, mereka khawatir potensi pariwisata Pantai Timur Pangandaran yang sangat besar akan terhambat.

”Padahal kita ini sedang memberi edukasi terkait kesadaran wisata. Pantai Timur ini sangat berpotensi jadi wisata sangat besar,” jelasnya.

Forum Bela Wisata Pangandaran tetap berkomitmen untuk membela para pelaku usaha wisata yang merasa terancam keberlangsungan usahanya.

Mereka menganggap bahwa aktivitas pariwisata yang berjalan di Pantai Timur juga memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pangandaran. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar