RADARTASIK.ID – Edin Dzeko mungkin sudah menginjak usia 39 tahun, namun gairahnya terhadap sepak bola belum juga padam.
Striker asal Bosnia yang kini memperkuat Fiorentina itu masih merasa memiliki energi, kepala yang jernih, serta kaki yang bisa diandalkan untuk bersaing di level tertinggi Serie A.
Meski dirinya sudah pernah merasakan manis dan pahitnya karier di beberapa klub besar Eropa, Dzeko mengakui bahwa ada satu momen yang tak tergantikan: malam ketika AS Roma menyingkirkan Barcelona di Liga Champions musim 2017/2018.
Baca Juga:Gattuso Kunjungi Milanello, 3 Pemain Lokal AC Milan Berpeluang Masuk Timnas ItaliaSihir Tare di AC Milan Berlanjut: Sukses Buang Pemain yang Makan Gaji Buta Rp72 Miliar per Tahun
Baginya, kemenangan 3-0 di Stadio Olimpico setelah tertinggal 4-1 di leg pertama terasa sama seperti mengangkat trofi juara.
Dalam wawancaranya dengan Corriere dello Sport, Dzeko mengulas perjalanan panjangnya di Italia, dari Roma hingga Inter Milan, sebelum akhirnya berlabuh di Fiorentina.
“Inzaghi adalah sosok hebat. Dia membuat para pemain merasa nyaman, memberi kebebasan yang luar biasa, dan tetap menjaga fondasi kerja keras Conte,” ujar Dzeko mengenang masanya di Inter Milan.
“Bersama Simone, kami meraih trofi, dan itu luar biasa. Tapi tentu ada juga momen buruk yang tidak akan saya lupakan—seperti Istanbul dan kekalahan di Bologna,” lanjutnya.
Meski sudah memasuki usia senja bagi seorang penyerang, Dzeko menolak anggapan bahwa dirinya sekadar ‘pemain pensiunan’.
Ia menegaskan masih bisa berlari 10 hingga 11 kilometer per pertandingan dan menjaga tubuh dengan disiplin ketat.
“Saya mungkin bukan yang tercepat, tapi saya tidak pernah suka bergantung pada kecepatan. Saya lebih mengandalkan kecerdasan dan penempatan posisi. Di usia 39, saya masih merasa sanggup. Modric adalah contoh nyata: bahkan di usia 40, dia tetap pembeda,” jelasnya.
Baca Juga:Inter Pastikan Pio Esposito Tak Dijual: Tolak Tawaran Rp810 Miliar dari Presiden NapoliPavard Minta Hengkang, Inter Siap Rekrut Bek Rp443 Miliar Incaran Ausilio
Dzeko juga menyoroti perkembangan talenta muda di Serie A, menyebut nama Giovanni Leoni yang baru diboyong Liverpool seharga €35 juta (sekitar Rp625 miliar) serta Riccardo Calafiori yang bergabung dengan Arsenal.
Ia juga memuji Moise Kean, striker Juventus, sebagai salah satu talenta dengan kekuatan fisik luar biasa yang sempat menjadi lawannya di lapangan.