Jurnalis Italia Minta AC Milan Damai dengan Curva Sud: Sedih Lihat Fans Tim Tamu Bernyanyi di San Siro

Curva Sud AC Milan
Ilustrasi Curva Sud AC Milan Foto: Tangkapan layar Instagram@lucci_luca 
0 Komentar

RADARTASIK.ID – San Siro kembali bergemuruh akhir pekan lalu, namun ironisnya suara yang terdengar justru bukan dari Curva Sud, melainkan dari ribuan pendukung tim tamu.

Dalam laga babak 32 besar Coppa Italia 2025/26 antara AC Milan kontra Bari, stadion berkapasitas lebih dari 71 ribu penonton itu terasa “sunyi” di sektor paling bergengsi.

Curva Sud, basis ultras setia Milan, memutuskan absen massal sebagai bentuk protes berkepanjangan dalam laga tersebut.

Keputusan Curva Sud untuk tidak hadir bukan perkara sepele.

Baca Juga:Legenda Inter Tuding Lookman Pemain Tak Profesional: Puji Langkah Atalanta Datangkan KrstovicIstri Dybala Beri Sinyal Pulang ke Boca Juniors, Friedkins Turun Tangan Angkut Jadon Sancho

Mereka sudah sejak musim lalu menaruh keberatan terhadap kebijakan manajemen klub, terutama terkait daftar hitam yang membuat sejumlah anggota mereka tak bisa membeli tiket pertandingan.

Meski jumlah penonton di San Siro terbilang fantastis, atmosfer khas Milan yang biasanya menggetarkan kini hilang begitu saja.

Michele Criscitiello, jurnalis senior dari Sportitalia, menilai situasi ini sudah masuk level darurat.

Dalam ulasannya, ia menggambarkan suasana San Siro yang “lumpuh” tanpa kehadiran Curva Sud.

“Siapa pun yang menyaksikan laga Milan-Bari pasti mengerti maksud saya. Rasanya luar biasa tapi sekaligus menyedihkan ketika selama 90 menit, satu-satunya nyanyian yang terdengar justru dari fans tim tamu,” ucap Criscitiello.

Hal senada juga ditegaskan Antonio Vitiello dalam kolomnya di MilanNews.

Menurutnya, Milan tidak boleh membiarkan kondisi ini berlangsung sepanjang musim mengingat tim dalam masa transisi.

“Ini situasi yang menyedihkan, dan San Siro yang sunyi tidak akan menguntungkan siapa pun. Yang dibutuhkan Milan adalah dukungan penuh di tribun, apalagi musim ini mereka tengah membangun proyek besar di bawah Massimiliano Allegri,” tulisnya.

Baca Juga:Jelang Laga Lawan Fiorentina, Presiden Klub Ukraina Curhat Pemainnya Hidup dalam KoperIni Hukuman Atalanta untuk Lookman Usai Dicampakkan Inter Milan

Bagi Milan, absennya Curva Sud tidak hanya berdampak pada atmosfer pertandingan, tetapi juga pada nilai identitas klub.

Suara Curva Sud adalah bagian dari Rossoneri yang dikenal di seluruh dunia.

Ketika sektor itu kosong, pesona San Siro ikut meredup, dan hal itu tentu memengaruhi citra global klub.

Dalam konteks finansial, Milan memang baru saja mengumpulkan pemasukan luar biasa berkat tangan dingin Igli Tare, lebih dari €200 juta atau sekitar Rp3,6 triliun hanya dalam tiga bulan terakhir.

0 Komentar