Jelang Laga Lawan Fiorentina, Presiden Klub Ukraina Curhat Pemainnya Hidup dalam Koper

Polissya vs Fiorentina
Ilustrasi Polissya vs Fiorentina Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Jelang laga berat melawan Fiorentina di ajang Liga Konferensi Eropa, presiden Polissya, Hennadiy Butkevych, melontarkan curhat getir tentang kondisi timnya yang harus menjalani hidup “dalam koper”.

Klub asal Zhytomyr itu memang menjadi salah satu wakil Ukraina di kompetisi Eropa musim ini, tetapi perjalanan panjang, kondisi geopolitik, hingga keterbatasan infrastruktur membuat persiapan mereka jauh dari ideal.

Butkevych mengungkapkan di laman resmi klub bahwa dirinya ikut mendampingi tim pada laga tandang terakhir ke Hungaria.

Baca Juga:Ini Hukuman Atalanta untuk Lookman Usai Dicampakkan Inter MilanJurus Cantik Massara Bawa Leon Bailey ke AS Roma: Hanya Butuh Dana Rp35 Miliar

Ia menggambarkan situasi yang amat melelahkan, bukan hanya untuk pemain, tetapi juga pelatih dan manajemen.

“Terus berpindah-pindah, setiap malam di tempat berbeda, hidup di dalam koper. Antara kepulangan kami ke rumah dan pertandingan berikutnya, kami bahkan tidak pernah punya waktu sehari untuk beristirahat.” Kata Butkevych dilansir dari Tuttomercatoweb.

“Para pemain menghabiskan hampir seluruh waktu mereka di pesawat, kereta api, atau bus,” lanjutnya.

“Tanpa latihan penuh, tanpa istirahat. Mereka benar-benar belum punya satu hari pun untuk pulih,” ungkapnya.

Butkevych menekankan situasi ini bukan sekadar soal fisik, tetapi juga mental karena rasa lelah yang menumpuk tanpa pemulihan bisa berakibat fatal.

“Kaki pemain mati rasa di bus dan pesawat, risiko cedera sangat tinggi. Selain itu, ada tekanan psikologis besar: mereka selalu bersama tanpa jeda, bahkan tidak bisa meluangkan waktu sehari pun untuk keluarga,” tambah Butkevych.

Ia mencontohkan, setelah laga melawan klub Hungaria, Paks, tim butuh 36 jam perjalanan hanya untuk kembali ke Zhytomyr, Ukraina.

Baca Juga:Sihir Igli Tare di AC Milan Hasilkan Uang Rp3,6 Triliun dalam Tiga BulanTak Laku Dijual, Inter Kirim Mehdi Taremi ke Serie C

“Ini jelas bukan kecepatan yang normal untuk level sepak bola profesional,” keluhnya.

Masalah utama memang bersumber dari perang yang masih berkecamuk di Ukraina.

Situasi itu membuat jalur udara sama sekali tertutup. Tidak ada penerbangan internasional dari dan menuju Ukraina, sehingga tim harus menempuh jalur darat sebelum melanjutkan perjalanan ke negara lain.

Kondisi ini secara otomatis merugikan klub Ukraina yang tampil di kompetisi Eropa.

Jika klub-klub lain bisa tiba di kota tujuan dengan penerbangan singkat, tim Ukraina harus rela menghabiskan waktu lebih lama di jalan, mengorbankan jam istirahat, dan kehilangan kesempatan berlatih secara optimal.

0 Komentar