RADARTASIK.ID – Masa depan Rasmus Hojlund di Manchester United semakin kabur usai timnya ditumbangkan Newcastle 1-0.
Striker muda asal Denmark itu menghadapi situasi dilematis: bertahan di Old Trafford namun berisiko menjadi cadangan abadi, atau menerima tawaran hengkang yang datang di sisa waktu bursa transfer musim panas ini.
Dalam laga perdana Liga Primer Inggris melawan Arsenal, pelatih anyar Ruben Amorim bahkan tak menempatkan Hojlund di bangku cadangan, melainkan di tribun penonton.
Baca Juga:Lepas Nicola Zalewski ke Atalanta, Inter Milan Untung Rp177 Miliar Kurang dari SebulanRating Pemain AC Milan Saat Kalahkan Bari: Modric Memukau, Saelemaekers yang Terbaik di Lapangan
Pesan klub jelas, jika ia tetap ngotot bertahan, menit bermain akan sangat terbatas.
Menurut laporan media Italia, Milan sudah mulai melakukan pendekatan serius terhadap Hojlund.
Negosiasi kedua klub bahkan sudah membicarakan formula pinjaman senilai €6 juta (sekitar Rp107 miliar), dengan opsi beli yang bisa mencapai lebih dari €40 juta (sekitar Rp712 miliar).
Namun, masalah terbesar justru datang dari keinginan sang pemain.
Hojlund menolak ide peminjaman tanpa kepastian permanen dan hanya bersedia pindah jika kontrak mencakup kewajiban beli, bukan sekadar opsi.
Situasi inilah yang kemudian memicu komentar tajam jurnalis Italia, Lorenzo Di Benedetto.
Dalam kolomnya di Tuttomercatoweb, ia menegaskan bahwa Milan sebaiknya memprioritaskan Hojlund ketimbang Dusan Vlahovic yang kerap dikaitkan dengan Rossoneri.
Menurut Benedetto, Milan sudah melakukan revolusi besar di bursa transfer: mendatangkan Terracciano, Luka Modric, Samuele Ricci, Pervis Estupiñan, Ardon Jashari, Koni De Winter, hingga Zachary Athekame.
Baca Juga:Jurnalis Italia Nilai Bursa Transfer Inter Milan Mengecewakan: Dua Minggu ke Depan Ajang Penebusan MarottaMedia Italia: AC Milan Butuh Tambahan Pemain Belakang untuk Sempurnakan Taktik Allegri
Tapi, satu posisi krusial masih kosong, yakni striker murni yang bisa mengisi kekosongan saat Santiago Gimenez tidak tampil.
“Gimenez butuh pesaing sekaligus partner yang bisa meringankan beban mencetak gol. Højlund mungkin belum seproduktif striker papan atas lain, tapi potensinya sangat besar. Dia bisa jadi investasi jangka panjang,” tulis Benedetto.
Sebagai perbandingan, Vlahovic memang memiliki reputasi lebih mapan dengan torehan gol konsisten di Serie A bersama Fiorentina dan Juventus.
Namun, tuntutan gaji dan harga penyerang Serbia itu bisa mencapai €70 juta (sekitar Rp1,2 triliun), nilai yang dinilai terlalu tinggi bagi Milan yang sedang berupaya menyeimbangkan keuangan.