Stire, Seorang Pemuda Berlari Kecil Dipayungi "Asisten" di Depan Kantor Wali Kota Tasikmalaya

brelari-lari kecil di depan kantor wali kota tasikmalaya
Seorang pemuda berlari kecil di bawah payung hitam diikuti massa aksi yang membawa spanduk sindiran untuk Wali Kota Tasikmalaya, Jumat pagi, 15 Agustus 2025. IST
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah pemuda berpakaian serba hitam dari Aliansi Revolusi Untuk Negeri (RUN) Kota Tasikmalaya menggelar aksi damai di depan Bale Kota, Jumat pagi, 15 Agustus 2025.

Mereka datang membawa payung hitam dan spanduk berisi sindiran tajam kepada Wali Kota Tasikmalaya.

Salah satu spanduk bertuliskan “Mengundang Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Kota Tasikmalaya karena Wali Kota kami sibuk lari”.

Baca Juga:Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan 1000 Persen di Cirebon Distop Gubernur Jabar, Ini Kata Dedi MulyadiKota Tasikmalaya dan Dua Daerah Lain Belum KLA, Pemprov Jabar Gagal Raih Penghargaan Provila dari KemenPPA

Ada pula poster dengan pesan ‘Kesejahteraan Exclude’, ‘Tasik Gemas Tasik Pintar’, hingga ‘Pendidikan..?? Manawi aya Wali Kota aya..?? Lari-lari’.

Di depan barisan spanduk, seorang pemuda mengenakan topi berlari-lari kecil sambil dipayungi rekannya. Menyiratkan secara satire terhadap hobi wali kota yang gemar berolahraga lari.

Korlap aksi, Fahmi Ojos, mengatakan aksi ini merupakan refleksi atas kondisi Kota Tasikmalaya saat ini. Pihaknya berupaya mencerminkan bagaimana wajah Tasikmalaya hari ini, lewat aksi damai tersebut.

“Kami hanya ingin merefleksikan cerminan kondisi kota saat ini,” ucapnya disela aksi.

Menurutnya, janji politik wali kota saat kampanye pada Pilkada lalu, belum terealisasi sesuai harapan. Karena itu, RUN mengundang Presiden Prabowo untuk turun langsung melihat kondisi lapangan.

“Kami ingin Presiden tahu, banyak persoalan yang belum terpecahkan. Kalau memang sulit diselesaikan oleh wali kota, biar presiden yang turun tangan,” tegasnya.

Fahmi membeberkan, sejumlah isu yang ingin disampaikan kepada Presiden meliputi persoalan lingkungan hidup, pendidikan yang dinilai carut-marut, layanan kesehatan, hingga masalah kesejahteraan masyarakat.

“Semua ini menyangkut kepentingan rakyat,” tandasnya.(Firgiawan)

0 Komentar