Manager Tim sekaligus Ketua Umum Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya Adi Septian Nugraha mengatakan awalnya Bilqis didaftarkan pada kelas pemula usia 10-12 tahun. Sehingga pada akhirnya dia masuk di kategori dengan bobot di atasnya. “Saat teknikal meeting disepakati untuk naik kelas, hingga terdapat lawan tanding pada kelas 36Kg yang kemudian diikutinya” ungkapnya.
Konsekuensinya, Bilqis berhadapan dengan tantangan yang lebih berat dari apa yang dipersiapkan. Karena lawan dengan bobot lebih berat membuat kekuatan serangannya relatif tidak sebanding. “Bobot serangan baik pukulan ataupun tendangan akan lebih keras diterimanya,” katanya.
Namun tantangan tersebut bisa dilewati oleh Bilqis dengan baim sehingga dia bisa naik podium dan meraih medali perak. Dalam perebutan juara 1, atlet cilik ini harus merelakannya setelah kalah tanding melawan atlet asal Kabupaten Bogor. “Alhamdulillah anaknya tetap sehat dan tidak ada cedera yang diterima dari pertandingan tersebut, ” kata Adi.
Baca Juga:Barang Bukti Dimusnahkan! Viman Alfarizi Berharap Kota Tasikmalaya Merdeka dari Miras dan NarkobaPengaturan Lampu Merah Simpang Jalan di Kota Tasikmalaya Dinilai Perlu Dievaluasi, Dishub Langsung Menjawab
Pada Kejurprov Jabar 2025 Muaythai tersebut, Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya mengirimkan 16 atlet. 14 diantaranya berhasil membawa medali, salah satunya Bilqis.(rangga jatnika)